Selain akun lambe-lambean dan akun mak-mak, akhir-akhir ini jagad Instagram diramaikan dengan akun hiburan bertajuk "overheard" alias nguping. Ya, nguping.
Ada orang ngomong, kamu dengar, kamu pikir itu lucu, kamu kirim ke akun tersebut, kalau di-publish maka kamu akan di-tag atau bisa juga namamu disembunyikan.
Lucu di sini bisa karena beberapa hal, bisa karena memang orang yang berbicara sedang melucu atau penggunaan kata dan kalimat yang tidak tepat.
Tapi yang pasti akun ini tidak akan pernah menyebutkan siapa orang yang dicuri dengar perkataannya. Ya kalau kemudian orang yang dicuri dengar melihat perkataannya terpampang di salah satu akun "overheard" mungkin dia juga akan cengar-cengir sendiri.
Ini bukanlah sebuah fenomena baru. Fenomena ini saya jumpai pertama kali bertahun-tahun yang lalu melalui sebuah blog berjudul Nguping Jakarta. Saya lupa pastinya kapan, kalau tidak salah sih waktu saya kuliah. Tapi kalau melihat jejak digital blog tersebut, Nguping Jakarta sudah ada sejak tahun 2008. Kemunculannya terinspirasi dari blog bertema sama, Overheard in New York.
Blog ini sempat non-aktif dan baru aktif lagi di tahun 2018. Ternyata bukan hanya blog pribadi saya saja yang bangkit kembali di tahun 2018 ini, blog sekelas Nguping Jakarta pun melakukan hal yang sama hehehe. Di masa kejayaannya blog ini bahkan telah menerbitkan buku dengan judul yang sama.
Kondisi jaman sekarang memang sudah berbeda kalau dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu. Konten-konten di internet bisa sangat cepat sekali tersebar.
Di jaman media sosial seperti sekarang menjadi viral adalah sebuah kesenangan bagi sebagian orang. Mungkin hal itu yang membuat akun-akun bertajuk "overheard" sukses menarik perhatian dan partisipasi netizen.
Sedikit berbeda dengan yang ada di Instagram, blog Nguping Jakarta selain tidak pernah mengungkapkan identitas orang yang dicuri dengar, blog ini juga tidak pernah memberikan identitas orang yang mencuri dengar.
Baik blog maupun akun Instagram sedari awal kemunculannya adalah untuk menghibur pembaca dan pengikutnya. Salah satu hal positif yang dibawa adalah sekarang orang belajar lebih peka mendengarkan lingkungannya, ya siapa tahu ada yang lucu. Eh tapi jangan disalahgunakan ya, untuk cari gosip misalnya atau niatnya mempermalukan orang lain, jangan.
Tidak hanya mengandung hiburan, sedikit banyak akun ini juga mengajarkan penggunaan kata dan kalimat yang benar dan tepat sesuai konteks. Misalnya, kapan menggunakan kata "cold" dan "iced", apa bedanya Jupiter dengan Youtuber, dan lain sebagainya.