Kepada hujan yang menjamah bumi,
Dinginmu tak kunjung usai,
Meski kau telah berlalu,
Seperti rinduku kepadanya,
Yang sampai waktu ini,
Masih terus merindu.
Lewat hujan,
Ku ingin titipkan rindu ,
Yang tak lagi mampu ku tumpuk.
Setiap waktunya tiba,
Entah sudah berapa jangka kala,
Disaat hujan kembali datang,
Ku berjalan di antara tetesannya,
Agar tak satu pun yang mengindra,
Bahwa,aku sedang meratap.
Kau dan hujan adalah rindu,
Yang tak kan pernah berlalu,
Bahkan saat hujan beradu.
Andaikan hujan bagaikan tirai,
Yang memisahkan diriku dan dirimu,
Dan jika harus memilih,
Kupilih membuka tirai ,
Agar dapat berjumpa denganmu,
Yang sudah empat windu merindu.
# In memoryam ayahanda,11/11 1998#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H