Lihat ke Halaman Asli

VIKTORINUS REMA GARE

Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras

Kampus Mengajar di Kabupaten Ngada

Diperbarui: 22 Maret 2021   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Program Kampus Mengajar foto bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Kab.Ngada,Pengawas dan Kepala SD Sasaran(Sumber;Dok.Pribadi)

Medio Maret 2020 yang lalu, Ngada khsusnya dan Indonesia umumnya bahkan seluruh dunia digemparkan dengan merebaknya pandemi Covid-19. Berbagai aktivitas kehidupan  yang sebelumnya berlangsung normal harus berubah secara drastis dan signifikan mengikuti berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah guna mengurangi penyebaran virus corona ini. Semua aktifitas  masyarakat harus dilakukan dan dilaksanakan dari rumah, seperti bekerja, bersekolah, beribadah, dan lain sebagainya. Masyarakat diwajibkan mengikuti semua peraturan dan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan harus menjalani kehidupan dengan tataran kebiasaan baru. Tentu saja hal ini mengubah segala aspek kehidupan manusia.

Begitu pula halnya di sektor pendidikan, pandemi ini juga mempengaruhi dan memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan. Pemerintah untuk sementara waktu dan terpaksa semua kegiatan pembelajaran yang bersifat tatap muka di tutup. Pelaksanaan pembelajaran harus dirombak ulang dan disesuaikan guna beradaptasi mengikuti ketentuan protokol kesehatan .

Berbagai kebijakan pun disusun oleh pemerintah guna menanggulangi dampak virus ini terhadap proses belajar dan mengajar. Pembelajaran tatap muka (konvensional) ditiadakan. Pembelajaran dilakukan di rumah melalui pembelajaran jarak jauh dan dengan menggunakan media online. Perubahan sistem belajar ini sontak saja membuat siapa pun kaget dan harus memulainya tanpa ada kesiapan. Karena memang tidak ada siapa pun yang siap dengan perubahan yang serba mendadak ini.

Hal ini tentu saja dirasa sangat berat oleh guru dan peserta didik. Terutama bagi guru, dimana guru dituntut harus bisa kreatif dan berinovasi dalam mengembangkan rencana pembelajaraan.  Inovasi-inovasi yang diharapkan seperti dalam hal metode, media, dan sarana belajar agar tetap bisa mentransfer ilmunya kepada peserta didik meskipun dalam segala keterbatasan.

Melalui program Kampus Mengajar yang  merupakan bagian dari kebijakan Merdeka-Belajar Kampus-Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, diharapkan dapat  memberikan solusi kepada sekolah - sekolah khususnya sekolah dasar yang terdampak pandemi. Dimana sekolah tersebut tidak dapat melaksanakan proses belajar-mengajar dengan efektif,dengan memberdayakan para mahasiwa yang lulus seleksi dan sudah mendapatkan pembekalan program Kampus Mengajar untuk  dapat membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring atau luring selama masa pandemi ini.

Kabupaten Ngada dalam program Kampus Mengajar, Kemendikbud menempatkan empat mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi  dari program ini. Keempat mahasiswa tersebut, tiga  dari Universitas Nusa Cendana Kupang,NTT dan lainnya dari Universitas Udayana, Bali.

Selama melaksanakan kegiatan Program Kampus Mengajar di Kabupaten Ngada mereka akan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan masing-masing yang didapatkan selama masa pembekalan dari Program Kampus Mengajar di empat sekolah dasar  di Kabupaten Ngada dimana mereka berdomisili. Keempat sekolah dasar tersebut diantaranya; SDK Bejo,SDI Bobou, SDK Ngoranale, dan SDI Beiposo yang dilaksanakan dari tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan tanggal 25 Juni 2021.

Fransiska Romana Dhone,Mahasiswa Program Kampus Mengajar (Sumber: Dok.Pribadi)

Salah satu mahasiswa Program Kampus Mengajar yang ditemui penulis (22/03/2021) di Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Fransiska Romana Dhone (Ensi), Mahasiswa FKIP jurusan Pendidikan biologi Undana Kupang, mengatakan;

"tugas kami, harus dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik dengan menggunakan media yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran daring selama masa pandemi serta membantu bapak dan ibu guru di sekolah tempat kami mengajar  dalam pelaksanaan belajar dari rumah atau tatap muka di sekolah, khususnya dalam pembelajaran literasi dan  numerasi".

Hal senada juga disampaikan  Eramus Riwu Sudin (Eras), mahasiswa FKIP pendidikan teknik mesin, Undana Kupang;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline