Lihat ke Halaman Asli

Supporter Dadakan

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebelumnya, cuma mau bilang, saya masih belajar menulis sarkasme. Ini adalah tulisan sarkasme yang mungkin belum tentu bagus untuk dibaca, karena saya lebih suka mencaci maki orang secara langsung daripada harus berfikir untuk memformulasikan dalam bentuk kalimat-kalimat cerdas, apalagi lucu.

Jika ada yang merasa tersinggung, wajar! namanya juga sarkasme. Malam itu, status fitur chatting seseorang yang ada di daftar kontak saya bertuliskan "Garuda Di Dadakan".

Kalimat itu "lumayan" membuat tenggorokan saya serasa dilewati sekepal nasi tanpa terkunyah. Saya baru setengah dekade ini memperhatikan sepak bola dalam negeri, mencoba memberikan kesan baik, dan mencoba sedikit memulihkan citra supporter sepak bola Indonesia di mata anak-anak muda yang mengaku punya pergaulan luas dan berwawasan kebarat-baratan.

Di ajang ini, Piala AFF 2010, ada fenomena penting-tak-penting yang terjadi. Timnas kedatangan dua anggota keluarga import baru. Seperti sudah watak mendasar masyarakat negeri ini yang selalu mempunyai anggapan "yang dari luar itu pasti kualitasnya lebih bagus jika dibandingkan dengan yang dari dalam".

Ya. seperti memilih daging sapi, pasti akan dipilih daging yang "katanya" berasal dari sapi Australia, daripada daging yang "nyatanya" berasal dari sapi yang dibesarkan di Surabaya. Padahal mana mereka tahu, kalau kandang sapi-sapi itu sebenarnya bersebelahan sewaktu mereka melewati masa remaja di Madura. Christian Gonzales & Irfan Bachdim nama mereka.

Kepala mereka barangkali bisa sampai sebesar perut sapi super yang dibeli Presiden SBY untuk qurban tempo hari. Puja-puji tak henti berdatangan untuk mereka, dari mereka-mereka para pemerhati sepak bola tanah air, maupun dari mereka-mereka yang....ya saya lebih suka menyebut mereka "mendadak Timnas".

" Aduuhh... saya nggak suka sepak bola..."

" Ya elah... kalo yang maen Indonesia mah, kaya nonton pertandingan tarkam-an.."

" Gak ah.. kan Nasionalisme nggak cuma diliat dari situ aja..."

" Sepak bola Indonesia mah prestasinya cuma rusuh doank !"

Kalimat-kalimat yang selalu melekat dalam otak saya. Kalimat-kalimat ini keluar dari mulut mereka-mereka yang akhir-akhir ini sedang "seru" mengunggah foto-foto berseragam merah, dengan sedikit list hijau di lengan, ada siluet bergambar apa yaa?? dari jauh kurang jelas..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline