Lihat ke Halaman Asli

vikri fadillah

Pelajar/Mahasiswa

Kamu Harus Tahu Alat Panen Buah Kelapa Sawit, Inilah Bentuknya

Diperbarui: 3 September 2022   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditas minyak kelapa sawit dan produk turunannya di dunia. Banyak sekali petani yang ingin menanam pohon kelapa sawit tetapi belum mengetahui alat panen pohon kelapa sawit.

Memanen kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan yang peting pada pengelolaan tanaman kelapa sawit dan ujung dari semua kegiatan kebun adalah memanen. 

Proses pemanenan kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah matang, pengutipan brondolan, pemotongan pelepah dan mengangkut buah ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta pengiriman ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Pada umumnya dibutuhkan sekitar tiga tahun bagi pohon kelapa sawit mulai berbuah dan waktu yang diperlukan dari tandan bunga yang dapat berkembang menjadi tandan buah adalah kurang lebih enam bulan.Setiap pohon kelapa sawit selanjutnya akan terus menghasilkan buah hngga 30 tahun.

Dalam kegiatan Panen dibutuhkan alat kerja. Alat- alat kerja panen dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu alat untuk memotong Tandan Buah Segar (TBS), alat untuk membawa buah/TBS ke TPH dan alat untuk membongkar dan memuat TBS.

Alat untuk memotong TBS pada awal panen adalah dodos, yaitu dodos kecil (lebar mata 7,5-10 cm) digunakan pada umur tanaman 3-5 tahun dan dodos besar  (lebar mata 12,5-15 cm) digunakan pada tanaman umur 5-8 tahun (tinggi <4m). 

Tangkai dodos dipasang pada lubang dodos yang terbuat dari kayu keras bulat atau dari alumunium fiber dengan panjang 2-4 meter, diameter kayu 4,5-5,5 cm. 

Apabila tanaman telah tinggi dan alat panen dodos tidak dapat digunakan maka dipergunakan egrek disambung dengan tangkai egrek. Tangkai egrek dipasang pada ujung egrek yang terkait biasanya terbuat dari pipa logam atau alumunum dengan diameter 4,5 cm dan tebal 0,15-0,2 cm.

Kemudian ada kampak digunakan untuk memotong tangkai buah yang terlalu panjang dan pelepah yang jatuh dan gancu digunakan untuk membantu mengangkat buah dan mengorek brondolan di celah pelepah.

Alat untuk membawa buah/TBS ke TPH adalah angkong digunakan untuk mengangkut dan mengeluarkan buah/TBS dari dalam ancak ke TPH. Drum plastik juga dapat digunakan untuk mengangkut buah pada saat banjir. 

Ada juga garukan adalah alat yang digunakan untuk menarik dan mengumpulkan brondolan yang tercecer di sekitaran pokok sawit ataupun TPH, cikrak adalah alat yang digunakan untuk memisahkan sampah dari brondolan. Plengki adalah alat untuk mengayak brondolan di TPH. Karung bekas pupuk adalah alat sebagai wadah pengumpul brondolan sawit yang jatuh di pokok dan dibawa ke TPH.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline