Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan salah satu pondok terbesar di Indonesia yang memiliki jumlah ribuan santri setiap tahunnya, bahkan santri yang mondok di tempat ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Pondok ini didirikan pada tahun 1926 oleh pendirinya yang kita kenal denga sebutan Trimurti, terdiri dari tiga bersaudara, yaitu K. H. Ahmad Sahal, K. H. Imam Zarkasyi, dan K.H. Zainudin Fannanie. Lantas apa yang membuat Pondok Gontor berdiri kokoh hingga sekarang? bahkan Pondok Gontor mampu memotivasi tokoh islam lainnya untuk mendirikan pondok?.Sesuai dengan Panca Jiwa pertama yamg melandasi kehidupan di Pondok Modern Darussalam Gontor yaitu jiwa keihklasan, di Gontor banyak hal yang tidak bisa diukur dengan uang, totalitas dalam berkhidmah, keihklasan dalam menjalankan segala sesuatu semuanya semata-mata Lillah.Secara bahasa ihklas berarti ketulusan hati, adapun pengertian secara istilah ikhlas berarti melakuka segala sesuatu semata -mata karna mengharap ridha Allah. SWT, jiwa keihklasan merupakan dorongan dari dalam diri kita untuk berbuat semata karna Allah. Allah SWT berfirman didalam Q.S. Al-An'am ayat 162 yang artinya :
" katakanlah, sesungguhnya sembahyangku,ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah tuhan alam semesta.
Ayat diatas merupakan perintah dari Allah untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa mengharapkan imbalan kepada selain Allah, itulah yang dimaksud dengan ihklas kita melakukan hal sekecil apapun semata-mata karna Allah. SWT. Semua lini di Gontor memegang teguh nilai dari panca jiwa tertinggi ini, mulai dari Kiyai, Ustad dan juga para Santrinya inilah keteladanan Trimurti yang mengihklaskan Tanahnya untuk di waqafkan kepada umat muslim.
Nilai keihklasan inilah yang hingga kini membawa gontor menjadi sa;ah satu tujuan utama dalam menimba pendidikan. Guru di Gontor ihklas mendidik, mengajar dan mengevaluasi santri tanpa sedikitpum mengharapkan imbalan dari apa yang mereka berikan. Santri juga ihklas dala belajar, menerima segala ilmu dan pendudikan. Santri dan Guru tinggal didalam satu lingkungan saling bahu membahu bersama membantu pondok tanpa mengharapkan imbalan selain ke-Ridhaan Allah SWT.
Sepi ing pamrih, rame ing gawe, begitulah slogan dari Trimurti yang artinya aktif dan rajin kerja tanpa mengharapkan imbalan ataupun pujian, bebas kepentingan. Ini gambaran untuk orang yang ihklas membantu pondok, suasana pendidikan seperti ini sulit didapatkan dan dicari di lembaga pendidikan lain, sangat sulit lita mendapatkan lembaga yang dimana guru mengajar dengan totalitas tanpa mengharaplan imbalan.
Kreator: Viki Zulfikar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H