Lihat ke Halaman Asli

Viki Yulista

Mahasiswa UM Jember

Beragam Cerita Sejarah, Wawancara KKN UM Jember Mengenai Peninggalan Megalitikum

Diperbarui: 27 Agustus 2021   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama Penjaga Situs Duplang (dokpri)

KKN UM jember (selasa, 24 Agustus 2021), ketika mendengar nama Arjasa, untuk beberapa orang pasti tidak asing dengan wisata sejarahnya yang berada di Desa Kamal, tepatnya Situs Duplang yang memiliki banyak peninggalan sejarah sejak zaman Megalitikum.

Wawancara bersama Bapak Abdurahim(Sudarman) mengenai Situs Duplang (dokpri)

Melalui wawancara yang dilakukan oleh kelompok 12 KKN UM Jember Bersama seorang juru pelihara yang bernama  bapak Abdurahim (Sudarman). Dinamakan situs Duplang karena lokasi penemuannya di Dusun atau Pedukuhan Duplang. Dalam situs Duplang terdapat tiga batu temuan, diantaranya: menhir, kenong, dan dolmen.

Harapan Situs Duplang kedepanya agar bisa dijadikan museum terbuka oleh Pemerintah (dokpri)

“ Menhir ini untuk tempat pemujaan oleh orang purba, kalau batu kenong kembar ini batunya satu tapi kenongnya dua, jadi kalau kenongmya ini menghadap ke utara ini menunjukkan dolmen dan ke selatan demikian juga, sedang kalau kenong tunggal merupakan tempat pemujaan arwah leluhur jadi tidak sama itu fungsinya, “ Ujar beliau.

“Situs ini Munculnya pada abad 6 pada zaman Megalitikum,sedangkan mulai di lndungi undang-undang semenjak saya terangkat menjadi jupel (juru pelihara) jadi pekerjaan saya ini merawat,menjaga,melindungi sejak tahun 1985, “ ucap pak darman.

Setelah beberapa penjelasan tersebut, beliau berharap situs duplang ini bisa dijadikan museum terbuka oleh pemerintah. dimana pengunjung dapat belajar mengenai sejarah dari peninggalan peradaban purba.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline