Menjelang Asian Games kesibukan saya sebagai blogger cukup bertambah. Beberapa lembaga mengajak turut meramaikan dunia digital dengan informasi-informasi Asian Games.
Tentu saja ini membanggakan, kapan lagi bisa berkontribusi "kecil-kecilan" buat bangsa. Yah, saya anggap kecil-kecilan karena setelah saya bertemu langsung dengan para atlet yang bersiap di event akbar ini, sungguh saya merasa belum berarti apa-apa.
Siang itu kami diajak Pak Menteri menengok kesiapan atlet Pencak Silat kita di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah. Cabang olahraga ini baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games diimana ada 16 medali emas, 10 di nomor tarung dan 6 di nomor seni yang diperebutkan.
Nomor yang diunggulkan adalah Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri dan Putri Kelas Tanding. Tentu saja ini menjadi harapan besar Indonesia, karena di cabang ini, Indonesia memang jawaranya. Bahkan negara tetangga seperti Thailand, Laos dan India sengaja berlatih di Indonesia sejak awal tahun.
"Saya sengaja mengajak para penggiat media sosial ke pelatnas. Karena saya rindu idola-idola baru dari atlet. Saya berharap anak-anak muda juga mengidolakan mereka," jelas Pak Menpora pada dalam kegiatan itu. "Jangan sampai para atlet dipandang sebelah mata, sebab pengorbanan mereka sungguh tulus bagi negeri ini, lanjutnya. Perjuangan mereka untuk membawa nama harum Indonesia sangatlah besar, maka dari itu ia meminta kepada seluruh pegiat media sosial untuk mendukung dan mendoakan para atlet yang akan berlaga di Asian Games, agar dapat memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara
Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Akhirnya saya bisa ketemu legenda bulutangkis Indonesia. Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Sayangnya fotonya kurang bagus, jadi kurang catchy-lah kalau ditarok disini. Kami juga berbincang langsung dengan ganda campuran nomor satu dunia, Liliana Natsir dan Tontowi dan Duet Minion; Kevin dan Gideon yang keduanya baru saja menjuarai Indonesia Open 2018. Cabang ini tentu saja menjadi andalan Indonesia. Namun tetap perlu diwaspadai, karena 80% kekuatan bulutangkis dunia itu ada di Asia. Lawan-lawan berat kita seperti China dan Malaysia tentu tidak kalah bersiapnya.
Para atlet ini minimal sudah masuk Pelatnas sejak tahun lalu khusus untuk Persiapan Asian Games. Hidup yang sangat disiplin dijalani setiap harinya.
Saya sejujurnya terharu melihat perjuangan mereka. Saya selalu berpikir, saya mencintai negara ini dengan keterbatasan sumbangsih yang saya punya. Tapi sepertinya rasa cinta itu tidak berarti apa-apa ketika melihat perjuangan mereka yang sungguh tidak main-main. Mereka sangat menginspirasi. Yah, kita mungkin memang bukan para atlet Pencak Silat, bukan juga Liliana Natsir dan Tantowi, bukan juga Lalu Muhammad Zohri, tapi sudah seharusnya, dengan jalan apapun kita wajib berkontribusi buat negara ini.
Kamu sudah memberikan apa?!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H