Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya Time value of money merupakan nilainya uang yang bertambah karena perjalanan waktu, bukan didasarkan pada aktivitas ekonomi apa yang dilakukan. Selain itu apakah teman-teman mengetahui apa itu Time value of money dalam ekonomi konvensional?
Berbicara tentang apa yang telah kita bahas dan tanyakan diatas mari kita bahas secara detail apa itu Time value of money dalam ekonomi konvensional?.
Jadi, Time value of money dalam ekonomi konvensional yaitu, Konsep nilai waktu dari uang ini menyebutkan bahwa nilai uang saat ini lebih berharga dari sejumlah nilai uang yang sama dimasa mendatang.agar uang tidak tergerus nilainya seiring dengan berjalanya waktu maka hal tersebut tidak lepas dari yang namanya bunga.
Sebagai contoh, nominal uang Rp.8.000 pada tahun 2000 pasti nilainya berbeda dengan nominal uang Rp.8.000 di tahun 2021.jika pada tahun 2000 uang senilai 8.000 dapat digunakan untuk membeli 1 kilogram telur ayam, karena harga telur ayam telah mengalami kenaikan hingga Rp.30.000 per kilogramnya.
Selain itu juga,dasar time value of money juga merupakan intervensi konsep biologi dalam bidang ekonomi.dimana telah dijelaskan bahwa untuk satuan waktu tertentu barang yang hidup akan dapat menjadi lebih besar dan berkembang. Maka dari itu pertumbuhan tersebut dalam ilmu biologi dapat di formulasikan dengan rumus seperti dibawah ini:
Pb = P0 (1+ g)t
Dimana :
Pb : Pertumbuhan sel
Po : Sel pada awalnya
g : Pertumbuhan (growth)
t : Waktu
Formula ini kemudian diadopsi dalam ilmu keuangan. Akibatnya dirumuskan sebagai sesuatu yang hidup terjadi. Dari formula tersebut diatas akhirnya dirumuskan sebagai berikut:
FV = PV (1+i)n
Dimana:
PV : Present Value (Nilai uang di masa mendatang)
FV : Future Value (Nilai uang di masa sekarang)
i : Tingkat suku bunga
n : Waktu
Teori keuangan konvensional menggunakan konsep time value of money sebagai dasar argumen bunganya.tetapi mengapa konsep time value of time di larang dalam islam sedangkan konsep economic value of time diterima dalam islam.seperti yang telah dikatakan oleh para ekononom islam, hakikat waktu itu sama,yaitu 24 jam sehari.uang dengan sendirinya tidak memiliki nilai waktu.namun waktulah yang memiliki nilai ekonomi.dengan catatan bahwa waktu tersebut memang dimanfaatkan secara baik.Dalam Islam selain waktu dist dengan efektif (tepat guna) dan efisien (tepat cara), ia juga harus didasari dengan keimanan.
Dan mengapa argumen adanya inflasi tidak bisa diterima,dikarenakan tidak melengkapi kondisinya,sedangkan dalam setiap perekonomian akan selalu ada keadaan inflasi dan deflasi.jika keadaan inflasi tersebut dijadikan alasan akibat adanya time value of money,seharusnya keadaan deflasi menjadi alasan adanya negative time value of money. Sedangkan time preference theory ditolak dalam ekonomi syariat karena bertentangan dengan prinsip al-ghunmu bi l ghurm dan al-kharaj bi la dhaman.
Inflasi yang diartikan naiknya harga barang dalam waktu tertentu tidak semata diakibatkan oleh bunga (sebagai kompensasi opportunity cost), inflasi dapat terjadi karena produsen mengambil keuntungan semakin meningkat, di samping itu diakibatkan oleh faktor-faktor lain.
Kredit konvensional yang terdapat time value of money, karena adanya opportunity cost yang hilang dan kemudian dikompensasi dengan nilai persentase tertentu atas pinjaman (jual beli kredit). Bila kompensasinya sebagai discount rate. Sehingga discount rate lebih bersifat umum.
terdapat dua alasan dari ekonomi konvensional terhadap teori time value of money, yaitu:
1. preference of inflation
2. Preference present consumption to future consumption
Probabilitas akan selalu ada dalam setiap investasi karena berguna untuk mendapatkan positive return,negative return dan no return. Adanya probabilitas inilah yang menimbulkan ketidakpastian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H