Lihat ke Halaman Asli

Seusai Hujan, Bisa Kita Bertemu?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini seperti babak baru dalam kehidupanku. Dia yang selalu ada menemani setiap hembus nafas kini tak lagi melekat pada hari yg ku lalui. Dia pergi bersama mawar yang dia petik, dia pergi terbawa hembusan angin, dia pergi meninggalkan rindu yang terjejak, dia pergi meninggalkan luka pada tangkaiku ,, akuu bunga layu yang terbuang.....

.....dan aku sendiri.....

...........................................

Musim pengujan di penghujung desember ....

Entah untuk keberpakalinya aku meminta , bisakah kau kembali kesisi ini , kembali kesudut hati yang sepi yang membuthkanmu. Untuk beribu hari yang kita lalui, berapa titk air hujan yang kita nikmati , seberapa hangat sinar mentari yang telah kita rasakan,tak terhitung.

Untuk semua tawa dan air mata yg terurai ,untuk semua rasa cinta yang melekat,apa semua sirna hanya dalam sepersekian hari yang membuatmu merasa seolah aku tak pernah ada untuk mu ?

Aku cemburu.....

Aku cmburu pada Dia yang kini mengisi hari hari mu ,memberi warna baru untuk mu.merbut mu, menggantikan setiap detik kehadiranku..

Aku rindu ,,,,kebersamaan kita yg dulu seolah tak kan pernah terpisah,,

Sore ini seusai huajn bisa kita bertemu ??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline