Lihat ke Halaman Asli

Vika Kurniawati

Freelancer

Reuni dengan Bank Kepercayaan Sejak Kecil di Ulang Tahun 69 BTN

Diperbarui: 28 Februari 2019   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Beneran ini buku tabunganku?"  Dengan deretan gigi yang menyembul di antara senyum, dia memandang wanita di depannya. Wanita itu dipanggilnya guru, dan gadis dengan seragam putih merah itu saya. Iya, sekolah memang mewajibkan semua murid untuk menabung sejak hari pertama memakai topi merah. Sederhana saja, hari keenam kami akan menitipkan uang (dari ka-dompet orang tua tentunya) kepada wali kelas untuk dicatat. Kami berlomba memenuhi buku tulis wali kelas yang khusus mencatat angka, walaupun belum bisa membacanya. Bahagia itu memang sesederhana itu dijangkau.

Saat kenaikan kelas, selain berdegub karena nilai raport, kami akan menerka-nerka uang di tabungan boleh digunakan untuk apa. Memang pada saat yang sama, orang tua murid akan menerima buku tabungan dan diperbolehkan untuk diambil ataupun digunakan untuk membeli buku pelajaran jika memang putra-putrinya naik kelas. Hal tersebut hanya berlaku bagi murid kelas 1 sampai 5 (kami menggunakan kurikulum sekolah era 80'an), karena murid kelas 6 akan diberi buku tabungan resmi dari bank. Kami iri memandang para kakak kelas yang saat itu terlihat sangat keren saat memperlihatkan angka di kolom saldo. Saat untuk melanjutkan ke bangku Sekolah Menengah Pertama sudah tiba, dan dengan berat hati saya mengambil semua hasil tabungan. Saya berniat untuk melanjutkan kebiasaan menabung setelah dipastikan sudah duduk di sekolah idaman.  Sayangnya, saat saya berniat kembali menabung, kegiatan aktif bank sudah dipindahkan ke lokasi bank pusat, dan bisa ditempuh dengan perjalanan bis kota selama satu jam. Saya kemudian larut dalam kesibukan masa sekolah, dan disiplin menabung surut. Memang dibutuhkan bank untuk lebih berkomitmen menabung, yah itu menurut saya. Kalau menurut anda?

Waktu sudah berganti masa dan ahkirnya saya memutuskan melakukan reuni dengan bank yang membantu secara tidak langsung pendidikan saya. Tentu saja saya tidak serta merta menjatuhkan pilihan menabung kembali di BTN. Ada beberapa alasan yang membuat saya mempercayakan beberapa persen penghasilan ke produk tabungan Bank Tabungan Negara.

Alasan menabung kembali ke BTN:

1. Lokasi bank dekat

Tampilan Internet banking dan BTN Digital Solution. Doc:Pribadi

Menurut survey katadata.id, lokasi sebuah bank mempengaruhi keikutsertaan masyarakat untuk menabung atau melakukan aktivitas perbankan yang lain. Sekarang saya sendiri hanya membutuhkan 10 menit menuju lokasi bank BTN. Saat menggunakan menggunakan aplikasi Internet Banking BTN untuk memantau lokasi bank maupun ATM terdekat dengan lokasi rumah saya, ternyata terdapat lebih dari dua cabang bank pembantu lengkap dengan Anjungan Tunai Mandiri.

2.Kepercayaan sejak kecil

Awal perkenalan saya dengan dunia perbankan dimulai kewajiban sebagai murid untuk menabung melalui kas kelas yang dihubungkan ke rekening atas nama saya di BTN. Saya ingat sekali bagaimana bisa tersenyum lepas saat mendapati sejumlah nominal yang terlah terkumpulkan. Menyisihkan uang jajan itu berat, di kala selalu ada serbuan dari abang penjual jajanan setiap jam istirahat sekolah. Jangan bilang anda tak pernah tergoda?

3.BTN  masuk bursa saham

Alasan ketiga ini sebenarnya yang membuat saya bangga dengan bank yang 60.13 persen sahamnya dimiliki pemerintah. Sejak masih di bangku sekolah saya mendengar bahwa bank tersebut selalu dibandingkan dengan rekan dalam lingkup bank pemerintah. Dalam kenyataaan bank yang pada tahun 1897 (penjajahan Belanda) bernama Postpaarbank berproses menjadi lebih besar baik dari segi menjangkau nasabah maupun bisnis.

Kamis, 17 Desember  2009 menjadi hari pertama pencatatan saham BTN di Bursa Efek Indonesia dengan harga saham Rp800 per saham, dengan nilai IPO yang terbesar dibandingkan IPO-IPO yang lain pada saat itu. Para periode Agustus 2018- Januari 2019, emiten bersandi saham BBTN masuk dalam indeks LQ45 sesuai keterangan tertulis PT.Bursa Efek Indonesia. Bank BTN menempati posisi teratas di antara bank BUKU 3 lainnya yang berarti memberikan kekayaan terbanyak bagi pemegang sahamnya. Ayo segera menghubungi lembaga sekuritas untuik ikut jadi pemegang saham BTN!

4. Program Satu Juta Rumah dan KPR Gaes

Rumah memang salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia, dan sangat wajar jika mengalokasikan dana khusus untuk membelinya. Demikian juga saya yang sudah banyak mendapati teman maupun tetangga yang berhasil memperolah sertifikat kepemilikan rumah begitu disetujui pengajuan kredit rumah di BTN. Bank dengan slogan "Sahabat Keluarga Indonesia" sendiri awalnya memang dikenal dengan bank spesialisasi kredit perumahan (KPR). Bank BTN juga mendapat dukungan bantuan likuiditas dari pemerintah dalam program Satu Juta Rumah. BTN sudah menyalurkan kredit perumahan sebanyak 423.303 unit rumah pada semester I/2008 atau setara 56,44% target BTN untuk program Satu Juta Rumah dengan jumlah 750.000.

Oya ada ternyata BTN juga memperhatikan segmen milenial hingga generasi Z  dengan program KPR Gaes. Apa itu KPR Gaes? Sesuai nama programnya maka program ini berfokus pada pembiayaan kredit rumah bagi nasabah dari rentang usia dewasa yaitu 17 sampai usia produktif yaitu 30 tahun Saya sendiri akan merekomendasikan program KPR Gaes untuk keponakan-keponakan yang masih berusia 20 tahun. Keren bukan jika di usia tersebut, jaminan kepemilikan rumah sudah di tangan. Oya kita bisa menggunakan aplikasi BTN Digital Solution yang menyediakan fasilitas informasi tentang lokasi bank BTN terdekat, promo, pembukaan rekening serta BTN Properti hanya dengan usapan jari.

5.Tabungan Siap

Amplop kartu debit logo GPN dan kartu debit logo VISA. Doc:Pribadi

Saya sendiri memutuskan untuk langsung berkomitmen lebih saat membuka rekening di BTN, dengan menandatangani formulir Tabungan SIAP. Setiap tanggal tertentu, sejumlah nominal akan diambil dari buku tabungan induk (BATARA) untuk dipindahkan menuju Tabungan SIAP. Tidak perlu memikirkan setoran pertama karena nasabah hanya perlu menentukan nominal tabungan sekali dalam sebulan saja. Kita hanya perlu memilih besaran mulai Rp100.000,00 dan kelipatannya saja dengan jangka minimum 12 bulan. Jika memilih jangka menabung selama 24 bulan maka jaminan produk asuransi juga kita dapatkan secara otomatis. Sekali merengkuh dayung bukan?

Berhubung Tabungan Siap adalah bentuk komitmen lebih, maka nomimal akan berkurang 1 persen jika kita mengambil terlebih dahulu dari jangka waktu yang sudah disepakati. Memang sistem reward and punishment diperlukan agar nasabah tetap fokus dengan tujuan awal menabung . Oya karena saya membuka tabungan BATARA maka dua kartu debit yang saya perloh dalam satu waktu. Kartu debit berlogo VISA bisa digunakan untuk bertransaksi di luar negeri dan menerima pengiriman uang dari Paypal. Untuk kartu logo GPN, kita bisa dengan bebas melakukan transaksi dengan biaya admintrasi  lebih murah di dalam negeri.  Jadi anda siap menerima tantangan displin menabung? Masa kalah dengan semut merah yang berbaris dinding menatap malu-malu!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline