"Don't put all your eggs in one basket!" Begitu nasihat klasik tentang perencanaan keuangan dari negeri Ratu Elizabeth. Nasihat yang memberikan pandangan bahwa modal ataupun penghasilan yang kita hasilkan, akan lebih baik disebar dalam berbagai investasi. Sehingga jika satu investasi mengalami kegagalan, masih ada investasi yang lain.
Nasihat klasik itu saya ingat kembali saat duduk manis di kafe bersama teman dekat, Me Time istilah kerennya. "Mba, kenapa dirimu ga hanya menabung? Ambil premi asuransi bersama suami juga? Kalian sehat-sehat sepertinya."
Pertanyaan beruntun, dan beberapa menit bercakap-cakap saya mendapati tiga hal yang penting:
1. Gaya hidup modern menyumbang stres
"Macetnya jalanan sekarang bertambah deh, padahal bukan jam pulang kantor. Mana para milineal sekarang mobilitasnya tinggi. Bisa ketemu dirimu saja harus menjadwalkan seminggu sebelumnya mbak. Bisa-bisa uban akan semangat menggantikan rambut hitam kita kalau gini terus!"
Yogyakarta sedikit mulai sedikit memang mempunyai jam kemacetan sendiri. Dulu beberapa jalan utama di kota Gudeg masih bisa dihitung untuk jam luang tanpa kendaraan pribadi. Sekarang dengan mudahnya kita menemukan mobil pribadi berderet hingga beberapa meter di lampu merah setiap jam.
2. Stres menyebabkan penyakit serius
Jika anda melihat hasil survey oleh katadata, diketahui bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia semakin meningkat. Dan penyakit tersebut adalah salah satu akar dari penyakit jantung serta stroke.
Diabetes adalah penyakit yang salah satunya disebabkan oleh stres dan berkurangnya ketajaman penglihatan merupakan efek lain. Jika efek ini terjadi pada saat penderita mengendarai kendaran pribadi, tentu akan mengakibatkan kecelakaan.
3. Masa depan ditentukan masa kini
"Kalau tidak sekarang mengalokasikan dana untuk investasi, akan susah ke depannya mba. Tahu kan harga-harga, dan kebutuhan semakin meningkat. Belum lagi jika sudah menikah, dan mempunyai buah hati yang memerlukan pendidikan tinggi."