Sel-sel dalam pikiran saya sedetik terdiam saat indera pencecap riuh dengan sesuatu yang saya teguk. Saya yang semula sedikit tertunduk karena tiupan angin sore, seketika membuka mata. Saya menyukai kuliner maupun minuman yang mengandung rasa asam, namun baru kali ini sensasi Kombucha menari cukup lama di seluruh lidah.
"Kombucha yang Lasem pakai mengandung pH 4,2. Masih dibawah yang disajikan untuk tamu manca. Biasanya mencari Kombucha pH 2 sampai 3." Saya mengangguk-angguk mendengar penjelasan Prasetyaastuti, pemilik dari Lasen Sky Garden. Lidah saya terasa ingin mencicipi selera manca, penasaran bagaimana rasanya. Kenalan yuk dengan Lasem Sky Garden biar bisa merasakan sensasi yang sama.
Alasaan mengapa harus ke Lasem Sky Garden menurut saya:
1. Bitter Truth than Sweet Lie
"Enak." Saya tersenyum saat mendengar respon pasangan hati seorang teman setelah menghabiskan seloki varian Apel Telang Kayu manis. Tetap menggunakan Kombucha sebagai bahan dasar varian tersebut. Ada banyak varian yang bisa dicicipi misalnya: Rosella, Kunyit, Original, Honey Lime dan Buah Naga.
Kenapa saya sebut Bitter Truth than Sweet Lie? Minuman disini yang menggunakan bahan Kombucha memang memberikan sensasi berbeda bagi yang tak terbiasa dengan olahan fermentasi. Owner sendiri tidak memberikan janji manis bahwa semua orang akan menyukai minuman yang memang menyehatkan ini. Petualangan rasa dengan minuman herbal menjadi salah satu penawaran yang jujur.
2. Nasi Bakar Telang Isi Tuna dan Kecombrangnya wuenak!
Jangan ditanya jika sudah menyangkut Tuna, pasti akan saya lahap habis apalagi bila disajikan dengan nasi. Maklum tetap lidah orang Indonesia yang tak pernah bosan mengunyah nasi. Saya sendiri juga menyukai olahan yang menggunakan metode bakar apalagi jika bahan utamanya dibungkus daun.
Saya mendapat bocoran dari Imma Rahmawati yang meracik khusus Nasi Bakar tanpa MSG ini, bahwa daun yang menjadi pembungkusnya adalah daun Pisang Klutuk. Jika anda sudah memesan menu ini dan menitipkan aromanya di hidung, maka akan mengerti mengapa daun ini yang dipilih.
3. Olahraga sebelum menikmati kuliner
Bagi saya yang senin kamis aka sekehendak hati menggerakan badan dalam program bernama olahraga, maka tangga menuju lantai Lasem Sky Garden menjadi sesuatu. Berhasil membuat saya olahraga tepatnya. Yah namanya juga sky garden, tentu berada ketinggian tertentu.Pokoknya sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampau.
Oya area parkir kafe ini menjadi satu dengan Edu Hostel yang berada disampingnya. Tenang ada satpam yang mengarahkan begitu kendaraan anda memasuki halaman Lasem Sky Garden. Dari area parkir, anda bisa olahraga sejenak menuju tangga kafe.
4. Taman tanaman herbal
Saya menyambangi kafe yang berada di Jalan Letjend Suprapto Ngampilan sekitar tujuh hari yang lalu, di mana Jogja sedang memadat. Sekedar informasi daerah Ngampilan termasuk daerah yang banyak dilalui bus pariwisata pada hari biasa. Jadi saat saya menyibak asyik meminum varian Kombucha, sudah diiringi riuh gendang dari rekan sekerja Tayo.
Semacetnya Jogja tentu tak semacet ibukota, namun Lasem jadi tepat pelarian yang asyik jika ingin menghirup udara segar di pusat kota. Malioboro hanya berjarak dua puluh menit jika berjalan santai. Becak, Andong maupun ojek online juga mudah menjangkau kafe tersebut. Kita bisa belajar banyak tentang tanaman herbal dengan sistem tanam yang lebih ramah lingkungan di Lasem Sky Garden.