Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun Saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Sembab, itu yang terasa di balik lensa. Lipatan bibir berhasil tergigit pelan sebagai tanda usaha dari penglihatan Saya agar tidak berlinang. Mungkin akan disebut sebagai orang yang gampang terbawa perasaaan, namun begitulah yang terjadi setiap Saya mendengar lantunan lagu Tanah Air. Apakah Anda merasakan yang sama?
Ternyata Saya tidak sendiri, karena beberapa peserta seminar & bedah buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik, juga terlihat terharu. Tentu emosi ini kemudian beralih kepada rasa semangat saat Yudi Latif.M.A.,P.hd selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila mengepalkan jemarinya memberi salam kebangsaan. Aula kampus 2 Universitas Atma Jaya menjadi gegap gempita seketika.
Yudi Latif. Doc:Pribadi.
Selain Yudi Latif yang memberikan kata sambutan lengkap dengan pemaparan mengenai pentingnya peran masyarakat dalam membantu pemerintah dalam proses pembinaan ideologi Pancasila, juga hadir pembicara lain. Kardinal Julius Darmaatmaja, SJ disertai Dr.Bernadus Wibowo, M.Hum bukan saja membahas tentang isi buku terbitan Kanisius yang di launching namun juga tentang hal berkaitan dengan implementasi Pancasila di Indonesia. Mahasiswa Atmajaya juga terlihat semangat mengikuti seminar pada 11 Mei 2018 tersebut, bahkan terdapat antrian panjang pendaftaran.Sekitar 55 menit pertama digunakan oleh Yudi Latif selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk memberikan paparan. Selain tentang bagaimana buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik menjadi salah satu dukungan nyata bagi keberhasilan pembinaan Pancasila di masyarakat.
Buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik. Doc: Pribadi
Tentu saja umat katolik sudah lama mendukung nasionalisme yang berdasarkan pancasila bahkan ada sebuah kalimat dari Mgr. Albertus Soegijapranata yaitu , "100 % Katolik 100% Indonesia." Sebagai uskup agung pribumi pertama, beliau menyokong penuh perjuangan dengan bersikap berani terhadap penjajahan Jepang. Anda bisa lebih mengetahui gambaran visualnya melalui film biopic fiksi garapan Garin Nugroho yaitu Soegija.