Ujung telunjuk kanan bersua dengan ibu jari kanan, dan satu butir buah yang termasuk buruan Saya, sudah teraih. Baru kali itu Saya lebih lama mengamatinya lebih lama, dan sempat mengendusnya. Saya memang selektif memilih makanan sebelum menikmatinya bahkan kurma sekalipun. Namun saat itu Saya berbinar tepatnya saat membuka tutup kemasan mika transparant Kurma Medjool
Ukurannya memang terhitung melebihi jenis kurma yang pernah Saya cicipi sebelumnya. Saya memang termasuk pengemar Kurma walau baru beberapa waktu. Pertama kali mencicipinya saat menghadiri sebuah acara di restoran, dan entah kenapa petualangan memburu Kurma seakan diaminkan oleh datangnya banyak kesempatan. Salah satunya datangnya Kurma Medjool tadi.
Kesan kedua adalah kering namun berair. Apakah Anda bingung? Jadi seluruh permukaan kurma tidak meninggalkan jejak yang banyak di jemari yang sudah mengambilnya telanjang. Saya juga bisa menakar kalau isi kurma dari Bard Velly Medjool Dates tersebut karena permukaan kurma rata walau berkerut layaknya kurma, namun tidak ada yang kempes.
Memang benar adanya ternyata, saat Saya membelah kurma yang terpegang dengan sepasang jemari serta ibu jari, nampaklah isi yang padat. Kering namun berair, dan padat hingga ke bagian tengah buah kurma. Seperti yang Anda lihat di foto, maka warna daging buah terlihat seratnya yang berair. Yang mengherankan saat bibir serta gigi Saya bertemu dengan isi kurma, ternyata bijinya gampang terpisah dari dagingnya. Lumayan menang banyak kalau mau buat olahan kurma.
Untuk legitnya daging kurmanya sendiri pas untuk lidah Saya yang jawani atau penyuka rasa manis. Yang terasa di lidah adakah manis yang tidak membuat linu di gigi ataupun perlu cepat-cepat mencari air mineral. Jadi tetap manis namun tidak kemanisan namun tidak tertinggal di antara gigi yang jelas. Saya suka.
Saya kemudian beralih ke olahan kurma yang juga tersaji, langsung dari tangan pemilik Bodjoku yang merupakan pemenang kompetisi oleh-oleh kerjasama Indonesia Pastry Alliance( IPA) dengan U.S Ingredients. Jika pada kesempatan yang lalu saya mencicipi Brownies Pisang Bodjoku, maka pada pertemuan kali ini Pie Pisang Colkat Kurma Medjool menjadi sasaran. Oya Bodjoku sudah mempunyai outlet sendiri loh, silakan berselancar di dunia maya serta sosial media untuk mengakses mereka langsung.
Saya suka olahan kurma mereka, karena di samping lembut juga tidak membuat perut sensitif Saya protes. Kalau untuk rasa tentu tak usah diragukan, karena sudah mengalami uji coba resep serta pertimbangan penggunaan bahan yang berkualitas. Kurma Medjool yang menjadi salah satu bahannya ternyata ditanam di padang gurun Arizona, padahal dari namanya Saya pikir berasal dari India.
Sejauh yang Saya tahu, Arizona memang terkenal dengan area padang gurunnya yang pada musim panas bisa mencapai 49 derajat C. Sedangkan saat musim dingin mencapai 4 derajat C pada November sampai Februari , begitu juga pada musim-musim selanjutnya. Oya Arizona sendiri terletak di benua Amerika yang baru Saya ketahui bahwa juga menghasilkan kurma. Daerah padang gurun terletak di selatan Arizona, dan area hutan pinus di bagian utara yang terkenal dengan Taman Nasional Grand Canyon. Oya Kurma Madjool sendiri tepatnya ditanam di Padang Yuma Arizona yang ternyata di bawahnya mengalir sungai.
Oya, walaupun Saya tidak merayakan Lebaran secara khusus, namun tetap menikmati kurma seperti biasanya baik berupa olahan ataupun buahnya. Di samping memang manis, ternyata kurma berguna untuk menambah stamina sehari-hati walau hanya menikmati dua buah. Seperti Saya kemarin sesaat belum mencicipi kurma terasa sangat lemas karena memang lelah, namun setelah menikmati kurma maka berangsur segar.
Jadi apakah Anda akan membeli kurma untuk persiapan selama bulan Ramadhan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H