Lihat ke Halaman Asli

Vika Kurniawati

Freelancer

Kenapa Asupan Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Penting?

Diperbarui: 14 Februari 2018   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demo masak Pasta Daun Kelor oleh Chef Rissa. Doc: Riana Dewie.

Bagaimana jadinya bila seorang  berstatus single berada di tengah-tengah para mombloger, dan membicarakan tentang kelahiran janin, pentingnya nutrisi serta Air Susu Ibu (ASI)? Takjub, itu yang Saya alami saat mengikuti acara Health, and Nutrition Discusion yang didukung Nutrisi Untuk Bangsa (NUB)

Betapa tidak, jika telinga Saya dialiri berbagai informasi valid tentang pra, pasca melahirkan sampai pentingnya asupan gizi pada ibu hamil. Memang Saya sudah mengetahui informasi tentang topik siang itu, namun jika mendengar dari ahlinya langsung tentu berbeda. 10 Februari tepat pukul 13.00, Mezzanine Eatery and Coffee memang sudah riuh dengan oleh para ibu zaman now yang sangat sadar betapa pentingnya informasi medis.  Ada dua pembicara dengan kompetensi masing-masing yang akan memberikan informasi seputar penting nutrisi bagi ibu hamil.

Sebelum Saya berbagi tentang hasil diskusi, mungkin ada yang belum mengetahui tentang 1000 hari pertama kelahiran. Masa emas ini sendiri dimulai sejak 270 hari selama kehamilan, dan 730 hari pasca melahirkan. Pada periode tersebut perkembangan fisik, mental serta kecerdasaan buah hati mengalami masa emas. Kondisi kesehatan buah hati pada masa keemasan tersebut menjadi fondasi kesehatannya di masa selanjutnya.

Diskusi dengan dua pembicara. Doc:Pribadi.

Pembicara pertama adalah Dr.Endy Paryanto Prawirohartono, MPH, SpAk dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan/RSUP Dr Sarjito Yogyakarta. Beliau membahas tentang pentingnya ibu yang sedang hamil menyadari asupan nutrisi, vitamin dari sayur serta buah. Bukan saja diberikan pada buah hatinya kelak, namun juga dikomsumsi oleh ibu sebelum melahirkan.

Setelah detak jantung pada janin sudah dideteksi, maka sejak itu asupan nutrisi, vitamin harus lebih diperhatikan. Hal ini disebabkan adanya kaitan antara kondisi kesehatan ibu hamil dengan janin. Jika asupan nutrisi, dan vitamin yang dikomsumsi sudah memadai, maka kondisi ibu saat kehamilan tentu terjaga.

Saya mengangguk-angguk ketika beliau memberikan contoh tentang pengaruh asupan nutrisi yang dikomsumsi ibu dengan kesehatan buah hati.  Sekelompok ibu hamil yang  mengkomsumsi wortel secara rutin, ternyata buah hatinya menyukai makanan yang berbahan wortel. Hal ini berbanding terbalik dengan buah hati yang ibunya tidak mengkomsumsi wortel. Contoh di atas memang seringkali terjadi di masyarakat, Saya sendiri menyukai sayuran yang sama dengan favorit ibu yaitu brokoli.

Demo masak puding sehat oleh Ana Doc:Riana Dewie.

Hal yang sama juga terjadi pada teman Saya yang tidak menyukai sayuran seperti ibunya. Begitu juga dengan konsumsi buah, ataupun jenis makanan yang lain. Saya kemudian teringat nasihat ibu pada ipar yang sedang hamil untuk rajin makan sayuran, dan alhasil keponakan Saya memang sangat  menyukai sayuran. Peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohon ternyata juga berlaku di dunia kesehatan ibu, dan anak.

Tentu Air Susu Ibu (ASI) menjadi asupan nutrisi yang utama pasca melahirkan. Bila ibu sudah rutin menerima asupan nutrisi maka ASI yang dihasilkan tentu mempunyai kualitas terbaik baik buah hati. Demikian juga bila pasca melahirkan, asupan nutrisi ibu tentu berpengaruh pada asupan nutrisi buah hati selama belum masa MPASI.

Apa itu MPASI? Makanan Pendamping Air Susu Ibu(MPASI) diberikan setelah usia 6 bulan, atau bisa lebih tergantung kondisi buah hati masing-masing. Bubur halus, biskuit yang sudah diencerkan dengan air, ataupun buah bisa menjadi menu MPASI. Saya sendiri dulu serinh menyuapi keponakan dengan pisang Ambon yang disendokin hingga menjadi bubur.

Baik, kita kembali ke acara diskusi Health and Nutrition ya. Pembicara kedua yaitu Nunik Endang SST, Sh, MSc selaku Ketua Pb IBI Yogyakarta menjabarkan tentang pentingnya ibu hamil selalu memeriksakan diri ke tenaga medis. Ibu hamil juga sangat disarankan memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memantau detail data kondisi kesehatan keduanya. Bahkan bukan saja dilakukan oleh para ibu hamil, namun pemeriksaan bagi para wanita dengan motode berbeda tentu saja. Sebelum acara diskusi dimulai, pihak Nutricia Sarihusada sudah menyediakan konsultasi gratis serta pemeriksaan gizi bagi para peserta diskusi.  Perhitungan kebutuhan asupan gizi ternyata diukur dari hasil ahkir dengan pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan. Doc:Pribadi

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum acara diskusi sendiri meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, usia, serta tinggi badan. Dua petugas kesehatan sudah melengkapi diri dengan pengukuran tinggi, serta tabel gizi. Syukurlah tekanan darah Saya normal, dan dinyatakan bertubuh cukup ideal walau memang harus menambah asupan nutrisi berupa sayuran warna orange. Kalian bisa tebak sayuran apa yang sebaiknya Saya rutin konsumsi?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline