“Orang Jawa itu belum merasa sudah makan bila belum makan nasi.” Sebuah kalimat dari manajer operasional Eastern Unlock Coffeeshop & Escape Room yang saya benarkan dalam hati. Saya memang termasuk penggemar nasi, mulai dari Nasi Goreng sampai Sushi. Sehari tanpa nasi seperti seminggu tak bertemu kekasih hati.
“Untuk itu kami menciptakan menu Teriyaki Tuna Rice Pizza yang mengakomodasi kebiasaan yang sudah jamak.” Memang sesuai nama dan seperti yang terlihat di gambar utama, butiran nasi terlihat saat potongan pizza terangkat. Selain pemandangan tersebut, tentu saja rasa penasaran juga membuat saya makin tertarik menyantap Teriyaki Tuna Rice Pizza. Bagaimana tidak penasaran jika manajer Unlock Coffeeshop & Escape Room menjelaskan, bahwa yang dipakai sebagai bahan utama Pizza adalah dari Beras Jepang. Tentu jamaknya, tepung menjadi bahan utama Pizza seperti di Negara asalnya. Sebuah pertanyaan timbul yaitu akankah perpaduan dua kuliner tersebut akan menghasilkan menu baru yang lezat?
Sebagai informasi, Beras Jepang biasa digunakan untuk membuat Sushi, dan menu-menu yang menggunakan nasi dalam kuliner khas Negara Sakura. Keistimewaaan dari Beras Jepang antara lain adalah bentuknya bulat atau Short Grain. Bagitu juga dengan rasa gurih asam yang tidak terdapat pada jenis beras yang lain. Tekstur Beras Jepang yang lebih bulat dan lengket, menjadikan mudah di santap setelah ditanak. Beberapa alasan tersebut menjadikan pemakluman jika harga Beras Jepang mencapai ratusan ribu. Pemilihan Ikan Tuna juga bukan tanpa alasan tersendiri. Selain dari harga yang sepadan untuk memperolehnya, tekstur daging Ikan Tuna sendiri, sudah istimewa untuk dipilih. Lembut saat disentuh, dan memerlukan perlakuan khusus saat diolah. Sederet keistimewaan tersebut maka Ikan Tuna merupakan pasangan yang seimbang bila dipadukan dengan Beras Jepang.
Saat senampan Teriyaki Tuna Rice Pizza terhidang, maka mulailah terjawab rasa penasaran sejak awal. Tentu saja sesi foto harus menjadi langkah pertama diselesaikan walau perut sudah tertabuh. Tanda kematangan dapat dilihat dari merekahnya Rool Tuna, sudah tersaji rapi di atas potongan Rice Pizza. Fillet tuna dengan balutan tepung panir atau tepung roti sudah menggoda untuk dijamah.
Tepung roti sendiri memang memberikan sensasi kerenyahan, dan biasanya digunakan untuk kroket. Warna yang dihasilkan juga memberikan daya tarik tersendiri bahkan sebelum menikmatinya. Psttt…ada sekelompok lembaran Nori di tengah lingkaran Pizza. Saya termasuk penggemar olahan rumput laut berwarna hijau tersebut, dan dapat dipastikan tidak akan melewatkannya.
Saat sesi mengabadikan penampilan memikat Teriyaki Tuna Rice Pizza selesai, maka tibalah acara mencicipi dimulai. Cukup satu potongan dahulu, karena memang yang terpenting adalah kualitas bukan kuantitas. Mozzarella meleleh menjadi salah satu ciri dari Pizza juga saya dapati di permukaan Teriyaki Tuna Rice Pizza, walau bukan mendominasi. Saya kemudian menemukan dua alasan kenapa sebaiknya menjadwalkan lagi acara menyantap Teriyaki Tuna Rice Pizza:
1. Saya suka ide memadukan nasi dengan Pizza dan Teriyaki.
Lapisan Pizza yang lembut karena mozzarella merupakan ciri khas kuliner western. Pulennya Beras Jepang, demikian juga empuknya Teriyaki Tuna yang pas ukurannya, adalah ciri khas kuliner Eastern.
2. Saya menikmati cita rasa yang tertinggal di indera pencecap.
Aroma bawang Bombay dari saus Teriyaki tetap melekat sejak gigitan pertama. Benar menambah keinginan untuk mengulang sesi mencicipi menu terbaru di Unlock Coffeeshop & Escape Room. Akan lebih nikmat lagi jika tingkat ketebalan Rice Pizza ditambah, tentu saja diikuti dengan harga yang sepadan.
Menu fushion kedua yang saya nikmati adalah Spaghetti Aglio Olio Sambal Matah. Dari namanya saja, kita sudah tahu bahwa kuliner tersebut merupakan perpaduan resep kuliner dari Italia dengan Indonesia. Ide yang inovatif, dan cenderung berani untuk menembus segmen pencinta kuliner. Saya bukan penggemar sambal walaupun menyukai spaghetti, sehingga tetap merekomendasikan pencinta kuliner pedas untuk mencoba Spaghetti Aglio Olio Sambal Matah. Tentu saja rasanya tidak perlu diragukan, perpaduannya ternyata pas di lidah. Anda masih bisa juga meminta tambahan sambal jika ingin merasakan sensasi lebih.
Saya juga termasuk penggemar kopi walaupun bukan yang lemas bila tidak mencecapnya. Unlock Coffeeshop & Escape Room benar-benar memanjakan penikmat kopi dengan menyediakan banyak variasi kopi. Sebut saja Hot/Cold Moccaino, Hot/Cold Vietnam Drip, Hot/Cold Americano, Hot/Cold Coffe Latte, Irish Avocado Coffe, Cold Moccaino dan sederet varian yang lain.
Untuk Single Origin Coffe maka terdapat Alpina, Jawa Dampit, Munut, Cepit, Duku, Tempuran, Lanang, Luwak, Balong, Posong, Pine dan beberapa jenis lain. Saya memang beruntung karena bisa menikmati Single Origin Alpina, Hot Vietnam Drip, Cold Moccaino. Juara dari sekian variasi kopi tersebut adalah Hot Vietnam Drip, tentu saja menurut selera saya. Sebagai catatan tambahan, lambung saya tidak bergejolak saat menikmati varian kopi tersebut.
Oya Unlock Coffeeshop & Escape Room sendiri secara harafiah terdiri dari dua kata yaitu Unlock dan Escape. Dalam bahasa Indonesia, kata unlock berarti aktifitas membuka sesuatu sedangkan escape berarti melepaskan diri. Dua kata tersebut berkaitan dengan salah satu permainan yang terdapat di Unlock Coffeeshop & Escape Room, yang merupakan game pertama yang ada di Yogyakarta. Para peserta permainan escape akan berusaha untuk membuka kunci, dan keluar dari sebuah ruangan (biasa disebut escape room), sesuai dengan taglinenya: Lets eat, play & drink.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H