Anak adalah tumpuan hati dan harapan masa depan dari orang tua sehingga sangat wajar jika perencanaan mengenai pendidikan mereka sangat penting. Dan sebagai calon ibu, saya memerlukan banyak informasi keuangan yang valid sehingga bisa merencanakan pendidikan untuk buah hati saya kelak.
Berikut tiga alasan kenapa perencanaan mengenai pendidikan anak diperlukan menurut saya:
1. Bertambahnya biaya sekolah tiap tahun.Harga sembako yang meningkat bahkan daging sapi yang bukan merupakan bahan makanan kebutuhan utama mempengaruhi harga barang yang lain. Demikian juga biaya masuk sekolah negeri terlebih swasta, baik itu uang gedung maupun sekedar biaya untuk kegiatan ekstra diluar jam sekolah.
Hal ini tentu saja akan memberikan beban baru bagi calon orang tua dan mengakibatkan ketakutan akan kemampuan menyediakan pendidikan. Jika saja ada sistem perencanaan pendidikan yang akan memberikan jaminan mengenai masa depan pendidikan anak maka akan menenangkan batin serta pikiran.
2. Investasi. Aktifitas rutin menabung di bank tentu merupakan salah satu alat investasi, namun jika yang terkena inflasi maka motivasi tersebut menjadi hilang. Demikian dengan seringnya menarik uang di mesin ATM maka sedikit demi sedikit nominal di tabungan akan menjadi kosong. Jika rutinitas tersebut berlangsung terus maka darimana dana pendidikan anda akan terkumpul?
3. Waktu hidup manusia tidak menentu. Hidup dan meninggal hanya diketahui pencipta semata. Begitu juga dengan peristiwa seperti musibah atau kecelakaan, jika hal tersebut terjadi sewaktu-waktu maka yang ada adalah biaya pengobatan yang kita keluarkan. Jika semua dana dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari jika sudah tidak ada pencari nafkah, lalu bagaimana pendidikan anak selanjutnya?
Saya berencana kemudian akan segera memulai mencari informasi yang bisa menjawab semua alasan tersebut diatas. Tak berapa lama saya kemudian mendapat kesempatan berharga untuk mengikuti acara Nangkring Kompasiana bersama Bumiputera 1912, pada 30 Juli 2016 di Hotel Santika Jogyakarta pukul 10.00-13.00 Wib.
Berbagai informasi dari Ana Mustamin, Direktur SDM Bumiputera maupun sesi tanya jawab dengan 50 Kompasianer memberikan banyak informasi yang saya butuhkan. Baik mengenai sejarah dan latar belakang perusahaan yang memang diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja dipercaya nasabah.
Dulu pertama kali saya pikirkan saat mendengar nama "Bumiputera" maka yang terlintas adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh warga negara Indonesia. Dan memang benar, dengan nama perusahaan awal yaitu Onderlinge Levensverzekring Maatschappij PGHB (OLMij.PGHB) yang berkantor awal di Magelang menjadi berkembang seperti sekarang. Benar-benar mencerminkan kalimat bernafaskan nasionalisme, "Kekuatan Anak Bangsa."
Bumiputera 1912 bahkan berhasil meraih kembali Top Brand Award 2016 dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group. Sebagaimana diketahui Top Brand Award digelar tahun 2007, Bumiputera sudah dinobatkan menjadi merek paling TOP. Hal tersebut mencerminkan perusahaan tersebut mempunyai loyalitas tinggi, dipercaya nasabah yang sudah mencapai jutaan jumlahnya.
Asuransi Pendidikan Bumiputera sendiri memiliki dua jenis: