Lihat ke Halaman Asli

Bagaimanakah Free Mobile Apps Mendapatkan Keuntungan?

Diperbarui: 12 Januari 2016   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="source: http://www.financialexpress.com/article/industry/tech/free-mobile-apps-may-take-a-toll-on-your-smartphone/59832/"][/caption]Anda pasti memiliki koleksi mobile apps di device Anda untuk berbagai macam keperluan; mulai dari bisnis, media sosial, gaya hidup sampai hiburan. Ada begitu banyak pilihan aplikasi mobile yang tersedia baik dari Apple, Google, atau pun Microsoft. Dari sekian banyak pilihan tersebut, sebagian besar dari Anda tentunya akan lebih memilih aplikasi yang gratis.

Kalau aplikasi-aplikasi tersebut Anda peroleh dengan gratis, lantas bagaimana developer aplikasi tersebut memperoleh keuntungan? Berikut ini adalah beberapa metode bagaimana mobile apps mencari dana.

Pemisahan Regular dengan Premium Apps

Beberapa aplikasi gratis menawarkan aplikasi versi berbayar untuk fitur yang lebih lengkap. Pertama-tama, user diberikan kenyamanan dengan fungsi yang menarik dari aplikasi versi gratis. Setelah itu, user kemudian disodorkan link untuk upgrade menggunakan aplikasi berbayar di mana user bisa memperoleh experience yang lebih dalam dengan fitur lebih banyak dan menarik. Biasanya aplikasi yang menggunakan strategi seperti ini menggunakan label-label seperti “Lite”, “Trial” atau “Regular”.

In-App Purchase

Kalau Anda biasa menggunakan aplikasi game, Anda pasti akan familiar dengan strategi ini sebab cara ini ramai digunakan dalam aplikasi permainan. Aplikasi biasa disediakan dengan gratis. Namun, user biasanya ditawarkan untuk membeli fitur seperti koin, gems/diamonds atau pun karakter game untuk menunjang permainan mereka. Mirip seperti pemisahan aplikasi regular dengan premium, strategi ini memanfaatkan ketergantungan atau kecanduan user terhadap apps-nya. Beberapa aplikasi yang banyak diuntungkan dengan strategi ini adalah game seperti Clash of Titans, Hayday; media sosial Line dan aplikasi karaoke Smule.

Iklan

Selain bermain pada fitur tambahan, aplikasi juga banyak mengandalkan alternatif ini untuk mendapatkan uang. Cara ini memang dirasa menyebalkan untuk kebanyakan user. Untuk itu, biasanya apps yang menggunakan alternatif ini adalah apps yang sudah memiliki banyak downloads di mana user sudah banyak tergantung terhadap app tersebut. Salah satu contoh aplikasi yang menggunakan metode ini adalah Echofon yang sering menampilkan banner ads kecil di bagian bawah layar.

Investor

Banyak apps developer yang ingin menjaga citra aplikasinya dan menjaga kepuasan users dengan menghindari adanya iklan atau fitur berbayar. Biasanya, mereka mencari investor yang tertarik untuk mendanai aplikasi mereka. Pada kenyataannya, memang banyak juga investor yang mau membiayai developer. Sebagai contoh, Whatsapp pada mulanya sebelum dibeli oleh Facebook mengandalkan dana dari investor.

Transaksi Informasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline