Lihat ke Halaman Asli

Viersya Panggabean

Viersya Panggabean

Tanggapan Jawaban

Diperbarui: 2 Maret 2020   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi ini dihadapkan dengan pertanyaan oleh bapak gojek dengan inti yang hampir sama dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah sering ditanyakan oleh orang lain.

"apakah suaminya kerja di kantor yang sama, mba?"

"saya belum menikah, pak"

"Oh, maaf mba"

Balasan si bapak gojek tidak membuat beban pada diri saya. Sangat berbeda dengan orang yang kita kenal, walaupun tidk dekat namun menanyakan pertanyaan yang hampir sama.

"anak sudah berapa?"

"saya belum menikah, bu"

"kamu terlalu banyak pilih-pilih sih"

Hampir sama, dengan jawaban yang sama. Tapi balasan lanjutan orang yang menanyakannya yang sangat jauh berbeda. Dua-dua orang yang menanyakannya hanya kenal tapi tidak mengetahui diri saya secara jauh. 

Yang satu menanggapi dengan baik jawaban saya sedangkan yang satunya lagi menanggapi dengan kata-kata yang membuat saya kesal. Jangan tanyakan pembicaraan selanjutnya, itu menambah kesal saya. Semua menjadi salah saya ketika saya belum menikah.

Bukan saya tidak mau ataupun tidak berusaha. Namun selalu saya serahkan kepada Tuhan. Saya sudah usaha, mencoba segala kemungkinan, mencoba menanggapi semua pertanyaan dengan baik semampu saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline