Dismenore merupakan keadaan nyeri menstruasi yang biasa terjadi di awal masa periode menstruasi, tetapi hal ini bukan suatu hal yang berbahaya, hanya saja dapat menimbulkan rasa kurang nyaman yang dapat mengganggu aktivitas.
Dismenore mengakibatkan rasa lemah, nyeri di daerah pinggang, pusing, mual sampai dengan muntah, diare, nyeri perut bagian bawah serta gangguan aktivitas. Permasalahan tersebut mengakibatkan pada kualitas hidup remaja putri yang mengalami dismenore atau nyeri menstruasi. Hal ini dapat di cegah salah satunya dengan memperbaiki pola status gizi.
Remaja membutuhkan pola status gizi yang baik, karena akan menguntungkan bagi mereka untuk proses pertumbuhan dan dalam kurun waktu yang panjang selama kehidupan. Salah satu keuntungannya adalah melancarkan sirkulasi darah.
Terjadinya dismenore akan meningkat dengan kurangnya asupan status gizi selama menstruasi, hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah dan cakupan oksigen menurun sehingga muncul beberapa gejala dismenore. Cakupan nutrisi yang harus terpenuhi antara lain adalah sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Sumber karbohidrat bisa berasal dari beras,jagung, kentang, tepung, singkong dll. Untuk lemak bisa berasal dari jenis lemak hewan dan tanaman antara lain susu, lemak sapi, lemak ikan, dan sumber zaitun. Sumber protein juga bisa di dapat dari protein hewani dan protein nabati di antara lain dari daging,telur, dan kacang-kacangan.
Tujuan dalam kegiatan ini adalah memberikan informasi dan edukasi terkait status gizi sebagai upaya pencegahan terjadinya nyeri menstruasi (Dismenore). Harapannya remaja putri dapat mengetahui dan memahami terkait status gizi yang baik agar dapat mengurangi kejadian nyeri menstruasi (Dismenore) yang sering di alami remaja saat menstruasi , sehingga remaja putri dapat mengatasi gejala nyeri menstruasi (Dismenore).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H