Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kebutuhan Hidup dan Perkembangan Manusia dari Zaman Purba Hingga Sekarang

Diperbarui: 31 Oktober 2023   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan manusia, manusia bisa saja mendapat banyak perubahan. Bisa saja dengan cara mereka berpikir, dari cara makan ataupun gaya hidup mereka. Jadi pembahasan saya kali ini adalah tentang perkembangan manusia purba. Perkembangan manusia adalah perubahan pola pola manusia atau cara hidup manusia dari tahun ke tahun. Lalu mempelajari perkembangan manusia bertujuan untuk memberikan gambaran, penjelasan, peramalan, dan intervensi bagi perkembangan seseorang. Demi kebutuhan mereka sendiri, manusia akan terus menerus berkembang agar bisa bisa bertahan hidup. Manusia adalah makhluk yang mempunyai akal budi dan bisa menguasai makhluk lain. Manusia memiliki 5 proses kehidupan dari bayi, anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia (lansia). Manusia purba adalah manusia yang pernah hidup di zaman prasejarah dimana belum adanya tulisan. Manusia purba juga mempunyai ciri fisik yang berbeda sama dengan budaya yang berbeda. Manusia modern sekarang adalah leluhur dari manusia manusia purba sebelumnya. Ada 8 jenis manusia purba, yang pertama Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, Homo Wajakensis, Homo Floresiensis, Homo Soloensis, Homo Sapiens. Ciri-ciri manusia purba, Meganthropus Paleojavanicus memiliki rahang yang tegap dan geraham yang besar, tulang pipi tebal, kening yang menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam, memiliki tulang dagu, otot otot tengkuk kuat. Pithecanthropus Mojokertensis memiliki badan tegap, tingginya mencapai 165-180, alat pengunyah yang kuat, tulang kening tebal/menonjol, belum memiliki tulang dagu, terdapat tulang yang menonjol di belakang kepala. Pithecanthropus Erectus memiliki bentuk tubuh lebih kecil dari Pithecanthropus Mojokertensis, tinggi badan 160-180, rahangnya menonjol ke depan, terdapat benjolan kening di dahi, tidak memiliki dagu, hidung lebar dan leher tegap. Pithecanthropus Soloensis memiliki tengkorak lonjong, tebal, dan padat, memiliki rongga mata yang sangat panjang. Homo Wajakensis memiliki tulang tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kening, muka datar dan lebar, rahangnya padat dan memiliki gigi yang besar. Homo Floresiensis memiliki tinggi badan 1 meter, bentuk dahi sempit tidak menonjol, tengkorak kepala kecil, tulang rahang yang menonjol. Homo Soloensis memiliki tinggi badan 210 cm, struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera. Homo Sapiens memiliki tinggi badan 130-210 cm, berat badan 30-150 kg. Cara gaya hidup orang orang di zaman purba dengan menjadi penggembala, pengembara, dan berburu yang hidupnya akan selalu berpindah-pindah dari suatu wilayah ke tempat lainnya agar mampu beradaptasi iklim yang berbeda. Di masa masa pertama ada masa paleolitikum yang dimana manusia purba hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan dari tingkat sederhana. Lalu ke Mesolitikum dimana manusia purba hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Neolitikum dimana manusia hidup dengan berburu dan mulai bercocok tanam. Megalitikum dimana manusia purba hidup dengan bercocok tanam dan lebih modern. Manusia akan terus berkembang ke kemajuan untuk bertahan hidup. Dari sini kita mengetahui bahwa dari tahun ke tahun perubahan manusia itu banyak dan tidak seperti itu itu saja. Dengan adanya perubahan juga manusia dapat bertahan hidup sampai sekarang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline