Pendahuluan
Sudah menjadi hal yang tidak lazim jika kita berbicara mengenai sampah, hal ini merupakan masalah yang di hadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di negara berkembang saja namun di beberapa negara maju juga hal ini menjadi sebuah masalah yang sering di hadapi. Sebagai mahkluk hidup yang senang mengkonsumsi barang, manusia juga sering dikenalsebagai masyarakat konsumen dimana adanya budaya untuk mengkonsumsi, memakai atau menggunakan sesuatu barang untuk pemenuhan keinginan dan kebutuhannya tercukupi.
Dari sini dapat di simpulkan bahwa manusia hanya akan mengambil yang dibutuhkan, contohnya ketika kita membeli sebuah air minum dalam kemasan botol maka kita akan meminum isi atau air nya saja sebagai pemenuhan kebutuhan kita lalu kemasannya akan kita buang begitu saja karena tidak membutuhkannya lagi. Kemasan botol yang dibuang dapat disebut sebagai sampah, jika terus menerus maka sampah tersebut akan menjadi sebuah tumpukan akan tetapi seringnya ada budaya masyarakat lainnya yang sering mengabaikan sisa barang tersebut dan buang ke sembarang tempat hal ini dilihat dari seringnya dalam sehari-hari kita masih melihat banyaknya sampah-sampah yang berserakan di jalanan, trotoar, rerumputan, selokan, dan tempat - tempat lain sekitar kita, hal ini menjadi contoh sebagai sampah yang di buang dengan sembarang entah apa motifnya akan tetapi kurangnya niat dan kesadaran diri seseorang dalam berlaku untuk hal ini dalam membuang sampah pada tempatnya.
Untuk permasalahan atau fenomena adanya sampah yang berserakan tersebut dapat di katakan sebagai sampah yang terbuang secara sembarangan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Semakin berkembangnya jaman segala sesuatu didalamnya ikut berkembang, begitu pun dengan fasilitas disekitar kita. Kemajuan seseorang untuk peduli akan lingkungan dapat di terapkan dengan memberikan sumbangsih kepada sekitar.
Ketika kita berjalan di taman, tempat rekreasi, tempat monumen bersejarah dan mall serta bangunan-bangunan lainnya pasti kita akan menemukan sebuah simbol dilarang membuang sampah disini atau seringnya jangan buang sampah sembarang di beberapa sisi-sisi lalu akan berserta dengan sebuah tempat sampah yang bermacam-macam bentuk dan kegunaannya. Hal tersebut patut menjadi tanda bagi masyarakat sekitar ataupun yang sedang berada pada tempat itu untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga membuangnya kedalam tempat sampah yang telah disediakan dengan tujuan agar tempat itu tidak kotor, dan menjaga lingkungan pada tempat tersebut.
Masyarakat luas pasti memiliki tempat sampah secara masing-masing di rumah, tempat kerja dan tempat ia belajar. Hal yang paling penting adalah bagaimana seorang individu tidak buang sampah sembarang, itu menjadi hal yang penting, karena baik bagi dirinya, orang lain maupun bumi ini. Sekecil apapun usaha yang dilakukan demi menjaga dan melestarikan lingkungan seharusnya dapat dilakukan tanpa meihat pamrih ataupun gengsi.
Penggunaan barang atau produk-produk yang memiliki kemasan, mulai dari makanan, minuman, alat-alat elektronik, dan barang berkemasan lain sangat tinggi sehingga tempat-tempat sampah dapat dilihat selalu ramai dengan adanya sampah-sampah yang bervariasi namun hal ini akan menjadi baik jika sampah berada ditempat yang tepat bukan bertebaran.
Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta mencatat, setiap orang di Ibu Kota kini rata-rata menghasilkan 2,97 liter sampah per hari. Dengan penduduk sekitar 12 juta jiwa, termasuk timbulan sampah yang harus dibuang setiap hari dari beberapa wilayah saja mencapai 26.945 m3 atau sekitar 6.000 ton (http://eprints.undip.ac.id), hal tersebut dikarenakan oleh meningkatnya pertambahan jumlah penduduk di perkotaan makan semakin meningkat pula jumlah sampah tiap tahunnya.
Pentingnya sebuah peringatan, simbol melalui slogan kepada masyarakat agar dapat melihat, membaca dan mematuhi simbol tersebut yang berguna bagi diri kita mau orang lain. Dalam hal ini peran sebuah slogan "jangan buang sampah sembarangan" di tengah masyarakat yang tentu saja telah memiliki kebiasaan atau budaya untuk membuang sampah setelah mengkonsumsi barang atau sebuah produk.
Akan tetapi tidak semua orang mengikuti aturan yang ada untuk membuang sampah pada tempatnya, jika saja slogan tersebut di patuhi dengan baik maka sampah tidak akan berserakan dimana-mana dan akan terbuang dengan baik pada tempat pembuangan yang tepat lalu di lanjutkan untuk di hancurkan dengan cara yang tepat sehingga tidak akan mengganggu lingkungan sekitar dibandingkan jika sampah yang ada dimana-mana. Untuk itu peran slogan "jangan buang sampah sembarangan" menjadi penting untuk diangakat sebagai penelitian untuk melihat dan mengukur seberapa sadar masyarakat terutama kaum muda dalam keberadaan slogan tersebut.
Kaum muda menjadi pilihan karena, karakter dan jati diri bangsa menjadi sangat penting disosialisasikan dan diangkat pada sejak dini untuk membentuk perilaku bangsa. Ada sebuah ungkapan "jumlah anak-anak menuju remaja dan dewasa hanya dua puluh lima persen dari total penduduk bangsa, tetapi mereka telah dapat menentukan seratus persen masa depan bangsa". hal ini bermakna bahwa maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantgung pada kualitas generasi muda sebagai penerus kelangsungan bangsa (staff.uny.ac.id).