Lihat ke Halaman Asli

Vienna Kedya G

Menulis adalah hoby ku

Bahayanya Makanan Junk Food

Diperbarui: 8 Mei 2021   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makanan Junk Food atau yang biasa disebut makanan cepat saji kini telah berkembang pesat di kalangan kuliner makanan di Indonesia. Makanan ini dinilai oleh banyak  orang lebih efektif terhadap waktu serta mudah ditemukan dimana mana. Dan tak hanya itu saja selain mudah ditemukan maknaan ini juga memiliki cita rasa yang lezat namun juga memiliki harga yang terjangkau.

Tetapi, Walaupun makanan Junk Food ini praktis dan murah tetapi banyak dampak buruk yang disebabkan oleh kandungan komposisi berbahaya di dalam makanan Junk Food ( instan ) seperti kandungan lilin dan pengawet yang ada pada mie instan. Tak sampai disitu, Di dalam kandungan bumbunya pun terkandung bahan bahan berbahaya seperti MSG atau micin yang sangat berbahaya jika di konsumsi dalam jangka panjang.

Orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan siap saji sangat rentan terkena obesitas, Diabetes type 2 ,kerusakan gigi,gangguan pernafasan resiko munculnya kanker. Selain itu, kandungan lemak yang tinggi pada makanan siap saji juga dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah.  

Untuk merubah perilaku masyarakat untuk tidak membiasakan mengkonsumsi makanan cepat saji dimulai dari mengetahui bahayanya, mau membiasakan mengkonsumsi makanan yang diolah atau dimasak dan masyarakat mampu menghindari dan memberitahukan kepada masyarakat yang lain mengenai bahaya makanan cepat saji sesuai dengan teori Dalam makanan cepat saji terkandung banyak sekali zat-zat yang
berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang memmbuktikan hal ini.

Mulai sekarang sayangi tubuh serta diri Anda sendiri. Perlu kita ketahui bahwa salah satu kandungan di dalam makanan instan yaitu lilin sulit dicerna tubuh. Lilin itu menghancurkan prinsip kerja sistem pencernaan tubuh sehingga makanan yang mengandung lilin akan dicerna dengan waktu minimal dua hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline