Lihat ke Halaman Asli

WhatsApp Mengeluarkan Kebijakan Baru?

Diperbarui: 20 Januari 2021   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada 15 Januari 2021, WhatsApp mengeluarkan kebijakan baru. WhatsApp menyebut ada beberapa poin terkait dengan pembaruan kebijakannya, yaitu: cara WhatsApp bermitra untuk menawarkan integrasi produk; layanan WhatsApp dan caranya memproses data; dan cara bisnis menggunakan layanan yang di-hosting oleh Facebook untuk menyimpan dan mengelola chat WhatsApp. 

Kita akan diberi pilihan 'setuju' dan 'tidak setuju', jika kita memilih 'setuju' maka kita akan menerima kebijakan privasi yang baru, dan jika kita memilih 'tidak setuju' maka WhatsApp mengatakan pengguna dapat menghubungi pusat bantuan untuk menghapus akunnya. Tentu hal ini memicu penolakan dan kritikan dari berbagai pihak, sehingga WhatsApp meluruskan isu kebijakan yang beredar. 

Berikut penjelasan WhatsApp: WhatsApp tidak bisa melihat pesan pribadi atau mendengarkan panggilan yang terjadi di aplikasi, begitu juga Facebook; WhatsApp tidak menyimpan riwayat panggilan atau pesan; WhatsApp tidak bisa melihat lokasi yang dibagikan, begitu pula dengan Facebook; WhatsApp tidak membagikan kontak pengguna dengan Facebook; Grup WhatsApp tetap privat; pengguna dapat mengatur pesan untuk menghilang otomatis; serta pengguna bisa unduh data mereka.

Dengan banyaknya pihak yang menolak kebijakan privasi tersebut, muncullah suara-suara untuk mengganti WhatsApp. Alternatif aplikasi perpesanan yang dapat mengganti aplikasi WhatsApp diantaranya adalah Telegram, Line, dan Signal. Kelemahan berbagi data WhatsApp ke Facebook: kebocoran data sehingga pengguna bisa saja di-hack. Kelebihan berbagi data WhatsApp ke Facebook: bisnis yang kita jalankan dapat diketahui oleh pengguna Facebook melalui layanan hosting, sehingga kemungkinan bisnis kita akan berjalan lancar. 

Dikutip dari:

liputan6

kompas

wartaekonomi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline