Lihat ke Halaman Asli

Tingkatkan Produktivitas Limbah Ternak, KKN Kelompok 112 Unej Gelar Workshop Pembuatan Pupuk Organik

Diperbarui: 31 Juli 2024   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop Pengolahan Limbah Ternak /dokpri

[BONDOWOSO] Mahasiswa KKN Kelompok 112 Universitas Jember menginisiasi pelaksanaan workshop pengolahan limbah ternak pada (25/7). Pelaksanaan workshop tersebut sebagai upaya peningkatan pemanfaatan limbah ternak dari para peternak di Desa Cangkring, Bondowoso yang diolah menjadi pupuk organik. Workshop dilaksanakan di rumah kepala desa dengan mengundang masyarakat serta peternak di Desa Cangkring. Antusiasme dari para peternak yang hadir terlihat melalui pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak yang dipimpin langsung oleh Muhamad Alif Nur Kahfi selaku pemateri.

Workshop pengolahan limbah ternak dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembukaan dan sambutan-sambutan. Pembukaan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Desa Cangkring, Ismariyono, sekaligus memberikan sambutan mengenai pentingnya pengolahan limbah ternak. Selain kepala desa, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sebagian perangkat desa sebagai bentuk dukungan penuh dan antusiasme dalam pelaksanaan workshop ini. Sebelum memasuki pelatihan pembuatan pupuk organik, Muhammad Alif memberikan pengantar berupa gambaran besar potensi limbah ternak dan pentingnya pupuk organik.

“Limbah ternak yang berupa kotoran hewan ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat jika bisa kita olah dengan baik” ucap Muhammad Alif melalui penyampaian materi dalam workshop tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pelatihan secara langsung pembuatan pupuk organik. Pelatihan tersebut dipimpin langsung oleh Muhammad Alif dan turut disaksikan oleh masyarakat yang hadir. Melalui pelatihan tersebut, masyarakat dapat melihat secara langsung bahan, alat, dan tata cara pembuatan pupuk organik dari limbah ternak.

Melalui pelatihan tersebut masyarakat dapat turut serta secara langsung mengikuti dan mencoba pembuatan pupuk organik. Selama proses pelatihan, Muhammad Alif juga mengenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk. Timbal balik yang ditunjukkan dari masyarakat selama proses pelatihan tersebut terlihat melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan seputar bahan dan proses pengolahan limbah ternak. Pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak berlangsung kurang lebih 45 menit dengan menghasilkan produk berupa pupuk organik padat dari limbah ternak sapi.

Seusai sesi pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak, kegiatan workshop diakhiri dengan penutupan. Hasil dari pelatihan tersebut berupa pupuk yang dapat digunakan oleh masyarakat yang menghadiri atau yang membutuhkan sebagai pengganti pupuk kimia bagi tumbuhan. Melalui workshop tersebut, masyarakat Desa Cangkring, khususnya peternak yang hadir mendapatkan wawasan baru mengenai limbah ternak yang masih produktif diolah menjadi pupuk organik.

(KKN UMD Kelompok 112 Universitas Jember 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline