Lihat ke Halaman Asli

Vidia Andini

Penggiat Demokrasi

Keren! Ajakan Rekonsiliasi AHY dan Tokoh Muda Menyudahi Perselisihan Beda Capres

Diperbarui: 16 Mei 2019   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:www.news.detik.com

Pilpres dan Pileg telah usai dan tinggal menunggu hasil rekapitulasi secara nasional oleh KPU. Dan itu adalah tanggungjawab KPU secara Undang-Undang. Namun masih ada beberapa hal yang masih belum bisa dipertemukan setelah pemilu.

Maka digagaslah "Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia" sebagai pertemuan tokoh muda dan beberapa kepala daerah untuk bertemu dan membicarakan memperkuat rekonsiliasi atas perbedaan politik yang terus melebar.

Realitas ini secara jelas disampaikan oleh Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa terjadi perselisihan pascapilpres karena beda pilihan. Perbedaan ini semestinya tidak berlanjut dan terus menerus menjadi identitas yang membelah bangsa dan bakan mencerai beraikan persatuan Indonesia.

Lebih lanjut AHY menjadikan hari pencoblisan 17 April 2019 adalah moment untuk silaturrahmi sekaligus momen untuk saling memaafkan setelah masa panjang kampanye. Dengan itu tidak ada lagi perselisihan karena beda pilihan presiden maupun caleg dari berbagai parpol peserta pemilu.

Dengan cara bertanya AHY mengajak siapapun untuk menyudahi perselisihan yang berpotensi sesama kita berkelahi, dan tidak menjadikan tradisi baru dalam demokrasi.

"Tapi kita ketahui bersama, ternyata sampai hari ini, bahkan kita tidak tahu, apakah kemudian perselisihan paham tersebut karena beda capres dan pandangan dan pilihan politik kemudian akan berlarut? Pertanyaannya, sampai kapan? Apakah akan berhenti sama sekali atau ini menjadi norma baru dalam kehidupan politik dan demokrasi kita?" ucap AHY kepada wartawan di Museum Kepresidenan Balai Kirti, kompleks Istana Bogor, Bogor, Rabu (15/5/2019).

Inisiasi acara "Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia" dilakukan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya. AHY bersama beberapa kepala daerah dan tokoh nasional diundang untuk bersilaturahmi.

Dan yang menjadi topik pembicaraan adalah kegelisahan tokoh-tokoh muda tentang kondisi setelah pasca pemilu 2019. Kita tahu wacana people power telah memakan korban dengan banyaknya yang diduga dan disangkakan dengan kegiatan makar oleh aparat penegak hukum.

Bagi AHY dan tokoh muda, termasuk Yenny Wahid perlunya melepas sekat perbedaan setelah pemilu 2019. Dan tidak ada lagi pembelahan karena beda pilihan dengan poros pendukung 01 dan pendukung 02 yang berbalut perbedaan identitas.

Dalam akhir jumpa Pres AHY berharap "Mudah-mudahan kita teguhkan kepentingan bangsa di atas semua. Jangan sampai perbedaan identitas membuat kita terpecah. Perbedaan itu kekuatan bangsa ini. Tidak semua bangsa dianugerahi keragaman dan kemajemukan,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline