Lihat ke Halaman Asli

Wiranto dan Yuddy Chrisnandi Tak Bisa Nahan Syahwat Berkuasanya

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*Beberapa bulan terakhir ini Yuddy Chrisnandi mendekat ke JK. Yuddy incar kursi di kabinet Jokowi - JK *

Setelah lama tak ada kabar, Yuddy Chrisnandi kembali menarik perhatian masyarakat dengan beberapa manuvernya.

Awalnya dia menghujat Hary Tanoe sebagai ketua Bappilu Hanura karena merasa bahwa raihan suara Hanura tak sesuai ekspektasi. Meski HT telah membawa elektabilitas Hanura naik, dari 3,2 persen ke 5,2 persen. Sebelumnya HT, ketua Bapillu dipegang oleh Yuddy.

Banyak yang bilang bahwa Yuddy gigih menembak pengusaha Hary Tanoe karena dia gagal mendapat kursi legislatif di DPR RI. Yuddy mendapat nomor urut satu dan Mariam Haryani mendapat nomor urut dua, namun Yanilah yang mendapat kursi di DPR.

Setelah gagal total untuk DPR, Yuddy terlihat mendekat ke Jusuf Kalla. JK dan Yuddy sebelumnya dari Golkar.

Saat partai-partai mendekat satu sama lain untuk mendapat teman koalisi,  Hanura sekali dua terlihat bersama Gerindra. Suatu saat malah Ali Kastela, salah satu anggota Fraksi Hanura mengatakan bahwa Hanura kemungkinan besar akan berkoalisi dengan Gerindra.

"Feeling saya, Bapak akan mendekat ke Prabowo karena hampir semua teman militernya, mendekat ke Prabowo," kata seorang sumber yang dekat dengan Wiranto.

Ternyata prediksi itu berubah dan akhirnya Hanura memutuskan ke poros PDIP.

Banyak yang bilang bahwa Yuddylah yang membawa Hanura ke PDIP. Ini tak lepas dari Jusuf Kalla  yang mengimingi Yuddy jabatan menteri di kabinetnya.

"Dia (Yuddy) ingin jadi menteri," kata sebuah sumber. "Jadi tak heran dia membujuk habis-habisan Wiranto untuk mendekat ke Poros Indonesia Hebat. Wirantopun termakan bujukannya dan menyilakan seorang berjasa seperti Hary Tanoe keluar dari Hanura.
Yuddy dan Wiranto tak bisa menahan syahwat berkuasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline