Lihat ke Halaman Asli

Vidiah Lestari

Universitas Negeri Malang

Bagi-bagi Masker Gratis Saat Pendemi

Diperbarui: 26 Mei 2021   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi-bagi Masker Gratis santri Tahfidzul Qur'an Putri Nurul Furqon Malang (Dokpri)

sekarang kita sudah memasuki tahun 2021. Dimana sekolah-sekolah masih di lakukan secara daring, bahkan akses untuk bersosialisasi pun banyak yang dihentikan. Seperti halnya warga tidak diperbolehkan untuk berkerumun, pasar-pasar, tempat wisata banyak yang ditutup. Pengangguran dimana-mana. Bahkan banyak sekali karyawan yang di PHK. Oleh karena itu pemerintah seharusnya menerapkan protokol kesehatan. Agar nantinya wabah ini tidak semakin menyebar ke penjuru negeri. Dan kita sebagai warga negara seharusnya mematuhi apa yang sudah menjadi aturan di negara ini. Karena dengan kita mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan maka kita dianggap sebagai warga negara yang baik dan taat aturan. Selain itu, pemerintah seharusnya memberikan jalan keluar atas pengangguran yang telah menyebar di negara kita, agar ekonomi bangsa ini bisa stabil seperti semula

Selain itu, kita sebagai warga negara juga harus saling peduli dengan lingkungan disekitar kita. Banyak sekali warga yang bahkan untuk membeli masker pun mereka tidak sanggup. Disitulah saya berinisiatif untuk membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama warga negara Indonesia, tempat pembagian masker ini bertepatan di pondok pesantren Tahfidzul Qur'an putri Nurul Furqon Malang. Masker dibagikan kepada santri-santri yang tidak memiliki masker. walaupun harga masker tidak seberapa, tapi semoga kegiatan ini  bermanfaat bagi yang membutuhkan. Dan inilah salah satu bentuk kecintaan saya kepada negara kita Indonesia. Masker gratis yang saya bagikan kepada teman-teman santri Tahfidzul Qur'an putri Nurul Furqon ini saya buat dengan hasil tangan saya sendiri. Masker ini saya buat dengan bahan utama kain perca, dimana kain perca merupakan sisa kain yang sudah tidak terpakai lagi, dan apalagi hanya dibiarkan maka akan membuat lingkaran sekitar menjadi kumuh. Maka dari itu saya memanfaatkan kain perca menjadi masker dan membagi-bagikannya kepada teman-teman santri Tahfidzul Qur'an putri Nurul Furqon. Masker dengan kain perca juga dapat digunakan sebagai alternatif peluang usaha. Apalagi disaat pendemi ini. Dengan mengolah kembali sesuai yang tidak bernilai jual menjadi barang yang bernilai jual, maka akan menambahkan jiwa  kewirausahaan kita dan akan menambah profit disaat pendemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline