Lihat ke Halaman Asli

Vidhika KarismaPutri

Mahasiswa Teknik Kimia UNS

Biodegradable Bubble Wrap

Diperbarui: 14 Mei 2023   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan globalisasi di Indonesia membawa banyak kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Salah satu perkembangan yang sangat perbengaruh di masyarakat adalah perkembangan teknologi. Salah satu dampak yang paling terlihat dari kemajuan teknologi adalah kemudahan berbisnis melalui sarana internet dengan munculnya e-commerce. 

Disadari atau tidak, kemunculan e-commerce ini memberi angin segar bagi setiap orang baik mereka yang menjadi konsumen atau pembeli tetapi juga bagi mereka yang menjadi produsen dan pebisnis. Pertumbuhan e-commerce di Indonesia sendiri terus berkembang dan menjadikan Indonesia sebagai peringkat pertama dalam pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-commerce) di dunia dengan pertumbuhan sebesar 78%.

Pertumbuhan e-commerce yang pesat di Indonesia bukan hanya memberikan dampak positif, namun juga dapat memberikan dampak negatif. Dampak paling besar yang ditimbulkan adalah banyaknya timbunan sampah bekas kemasan dari belanja online salah satunya adalah bubble wrap. Pelaku jual-beli online biasanya menggunakan bubble wrap untuk melindungi produk dari kemungkinan kerusakan saat proses pengiriman.

Seperti permasalahan plastik pada lingkungan, pemggunaan bubble wrap yang terbuat dari plastik juga dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan karena sifatnya yang tidak mudah terdegradasi. Maka dari itu, perlu dikembangkan teknologi yang dapat menggantikan penggunaan bubble wrap plastik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu membuat bubble wrap yang terbuat dari bahan alami sehingga mudah terurai oleh alam. Solusi yang dapat diambil yaitu membuat biodegradable bubble wrap dari selulosa.

Selulosa memang telah banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat bioplastik untuk menggantikan penggunaan plastik di masyarakat. Selulosa merupakan polimer glukosa yang berbentuk rantai linier. Selulosa tidak mudah larut karena strukturnya yang linier dan bersifat semikristalin. Selulosa tidak mudah didegradasi secara kimia maupun mekanis. Sifat kuat dan keras yang dimiliki oleh sebagian besar bahan berselulosa membuat bahan tersebut tahan terhadap peruraian secara enzimatik. Secara alamiah peruraian selulosa berlangsung sangat lambat, namun tidak selambat perutaian plastik konvensional.

Produk turunan selulosa yang dapat digunakan sebagai bioplastik adalah ester selulosa. Dalam pembuatan bioplastik dari selulosa perlu ditambahkan bahan platicizer untuk memperlemah kekakuan dari selulosa. Penambahan plasticizer ini dapat meningkatkan fleksibilitas, elastisitas, dan ekstensibilitas dari bioplastik dari selulosa sehingga dihasilkan produk bioplastik yang memiliki karakteristik yang sama dengan plastik konvensional. Bioplastik yang dihasilkan selanjutnya perlu dicetak sedemikian sehingga berbentuk seperti bubble wrap yang dikenal di masyarakat. 

Pengembangan biodegradable bubble wrap ini diharapkan mampu mengurangi penimbunan sampah plastik bekas dari kegiatan jual-beli online




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline