Lihat ke Halaman Asli

Videlya Esmerella

https://redrebellion1917.blogspot.com/

Genosida

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), genosida secara sederhana diartikan sebagai tindakan membasmi sekelompok orang berdasarkan kebangsaan, suku, ras, atau agamanya. Dalam sejarah, peristiwa ini sudah terjadi berulang kali. Beberapa diantaranya adalah genosida oleh NAZI di Jerman pada tahun 1940-an dan genosida oleh ekstrimis Hutu di Rwanda pada tahun 1994.

Menurut Gregory Stanton, pendiri organisasi Genocide Watch,  indikasi akan terjadinya genosida adalah tajamnya pemisahan antara kelompok “kami” dengan “mereka”. Pemisahan ini kemudian dibakar dengan pemikiran bahwa “mereka” bukanlah manusia yang sederajat dengan “kami”, sehingga “mereka” layak dibasmi.

Mungkin kita pernah berpikir, berkata, dan bertindak berdasarkan “kita” lebih baik dari “mereka”. Ini hanya akan memunculkan benih kebencian. Keragaman agama, budaya, warna kulit, suku, ras, status sosial, dan sebagainya adalah anugerah yang mesti disyukuri. Apa pun perbedaan yang tampak, mereka berhak dan harus kita kasihi seperti kita mengasihi diri sendiri. Dan, kita perlakukan sebagaimana kita ingin diri kita diperlakukan. Sebab semua orang, tanpa terkecuali, adalah sama dan sederajat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline