Lihat ke Halaman Asli

Arti Menunggu Bagimu

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13294044661564958428

cuaca kelihatan cerah, awan tak tampak menghitam tanda dirinya sedang tak berduka dan tak ingin menumpahkan butiran-butiran beningnya pertanda hujan. kau duduk di sebuah bangku coklat panjang. bangku itu bangku kayu dengan bentuk khas yang selalu berdiri kokoh di tepi sebuah taman kota. taman yang cukup rindang dan menyejukkan. taman sebagai tempat menetralisir segala jenis kekacauan dan sedikitnya jumlah oksigen yang bisa diperoleh kini jika berada di tempat yang ramai dan penuh dengan kendaraan bermotor. taman ini mungil, tapi kau menganggapnya indah. meski begitu kau masih tetap merasa resah. kau melirik pergelangan tanganmu yang dilingkari jam berwarna abu-abu. jarum jam menunjukkan angka 10 lewat 15. seseorang yang kau tunggu itu ternyata sudah telat 15 menit. kau mengeluarkan ponselmu, mengetikkan beberapa kata dan segera mengirimkan pesan padanya. kau.benci.menunggu. itu adalah kalimat paling sakral yang pertama harus selalu ada di setiap buku harianmu, di setiap buku notesmu, dan kalau perlu di setiap saat orang meminta biodata singkat darimu. yah meskipun hal itu hanya dilakukan pada zaman dahulu, saat kau masih duduk di sekolah dasar. tapi ah, ya intinya kau benci sekali menunggu. dan sekarang kau sedang melakukannya. tak bisakah orang yang kau tunggu itu sadari bahwa kau benci, kesal dan jengkel jika harus menunggu? padahal seharusnya, dia bisa saja datang tepat waktu dan tidak melenceng dari jadwal janjian kalian. tapi buktinya kau masih kelihatan sabar, karena kau belum ingin mengeluarkan ponselmu untuk menelepon dia. kau terdiam. masih cukup bersabar untuk menunggu disana. meskipun kini bisa kau lihat matahari sudah tampak naik dari peraduannya dan benar-benar bersinar penuh. ya, jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. tak terasa sudah 2 jam kau menunggu, tapi hey wajahmu tak menampakkan kekesalan yang memuncak seperti biasanya. padahal, jika kau janjian dengan orang lain biasanya meski hanya terlambat setengah jam kau akan pergi dari tempatmu janjian dan membatalkan janji itu. itu karena, kau sangat tidak suka, bahkan benci menunggu. tapi kali ini apa? apa ada hal lain yang sudah membuatmu mencoret kalimat sakral itu dari kamus hidupmu? sampai-sampai 2 jam sudah kau menunggu tapi kau masih tetap bergeming dan setia duduk di bangku taman itu? "Ya Tuhan, aku minta maaf!" suara familiar itu membuatmu mendongak mencari pemilik suara. kau menemukannya. gadis dengan rambut ikal cokelat dan mata beriris emerald itu menatapmu dengan raut wajah cemas dan penuh penyesalan. "Tidak apa-apa," kau menjawab kalem. "Apanya yang tidak apa-apa sih? kau menungguku lebih dari 2 jam kan? sudah seharusnya aku minta maaf. susah sekali meminta izin keluar dari papa. setelah aku memohon akhirnya dia mengijinkan juga," gadis itu menghela napas lega. bisa kau lihat napasnya sedikit terputus-putus akibat dia berlari mengejar waktu untuk menemuimu disini. kau tersenyum lembut, menyentuh puncak kepalanya perlahan. "Kau... tidak marah? kenapa tersenyum? aku tahu sejak dulu kau benci menunggu Alfa," kata gadis itu -lagi. "Tidak, aku sama sekali tidak marah kok. aku sudah sangat bersabar menunggu cintamu selama 2 tahun lamanya. jadi, aku tak mungkin marah karena hanya menunggumu selama 2 jam kan, Sea?" kau lagi-lagi tersenyum. kalimatmu itu sontak membekukan gadis cantik dihadapanmu itu. dan kini dia balas tersenyum tulus. lalu dengan segera dia melingkarkan kedua lengannya di lehermu dan memelukmu erat. "Terima kasih, Al... terima kasih," ucapnya tulus. ya, kau hanya bisa mengangguk mendengar ucapan terima kasih darinya. tentu, kau tak akan pernah bisa marah pada gadis itu. gadis yang selama 2 tahun ini kau kagumi dan kau cintai diam-diam. dan disaat kesempatan itu datang, kau akhirnya bisa bicara dengannya dan menjalin kedekatan dengannya. hal itu adalah hal yang sama sekali tak pernah kau bayangkan dalam hidupmu. jadi, tak masalah jika kau harus menunggunya hanya 2 jam, 3 jam, oh bahkan lebih dari itu, kau masih, akan, tetap, rela dengan senang hati melakukannya. karena, kau bahkan sudah menunggunya selama 2 tahun. menunggu dirinya, menunggu cintanya, untuk kau dapatkan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline