Lihat ke Halaman Asli

Victry Ani Suhartono

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain

Manfaat Mengantar Anak ke Sekolah

Diperbarui: 27 Juli 2016   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum Ceria Anak di Hari Pertama Sekolah

Tahun ajaran baru sekolah tahun 2016/2017 dari anak yang sekolah di TK hingga SMU/SMK telah dimulai tanggal 18 Juli 2016. Peran orangtua sangat penting mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia turut mendukung dengan mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah untuk mendorong tumbuhnya iklim pembelajaran yang lebih positif dan menyenangkan dengan mengajak orangtua mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah.

Pentingnya mengantar anak di hari pertama sekolah adalah kesempatan membangun hubungan positif antara lingkungan pendidikan di rumah dan sekolah. Orangtua jadi mengerti lingkungan pendidikan anaknya. Mengantar bukan hanya sekedar sampai gerbang sekolah lantas pergi. Mengantar berarti menemani dan membangun interaksi dengan guru dan orangtua murid lainnya. Orangtua bisa berkenalan dan tanya jawab dengan guru tentang aktifitas atau kegiatan anak di sekolah serta mengenal orangtua murid lainnya sehingga bisa saling komunikasi / bertukar informasi.

Hari pertama sekolah adalah perjalanan panjang anak-anak di rumah keduanya. Anak sekolah akan mengalami dua lingkungan pendidikan yang berbeda yaitu pendidikan informal di keluarga dan pendidikan formal di sekolah. Jika hari pertama di sekolah sudah terasa menyenangkan, di hari-hari berikutnya mudah-mudahan akan terasa menyenangkan juga.

Mengantar anak di hari pertama sekolah

Orangtua di hari pertama sekolah dapat melakukan yaitu :

1. Sebaiknya orangtua menyediakan banyak waktu mengantar anaknya ke sekolah sehingga dapat mengetahui kelas beserta lingkungannya. Amati ekspresi wajah dan perilaku anak apakah terasa nyaman dengan lingkungan, guru dan teman barunya.

2. Berkenalan dengan wali kelas, guru serta kepala sekolah supaya kita dapat mengetahui pola pengajaran di sekolah dan lingkungan gurunya.

3. Bertukar nomor telepon dengan wali kelas, guru dan wali kelas supaya jika ada informasi dari pihak sekolah yang ditujukan ke orangtua, demikian juga sebaliknya.

4. Mengapresiasi guru yang mendidik anak dengan cara memberikan pujian, motivasi dan kalimat positif kepada guru yang telah mendidik serta membimbing anak di sekolah. Apresiasipun juga tidak hanya dengan kata-kata namun dengan aksi nyata orangtua diantaranya mendukung anak belajar di rumah, mengerjakan pe er dan tugas sekolah sehingga guru merasa terbantu perannya dalam mendidik anak.

5. Menceritakan kondisi dan karakter anak saat di rumah sehingga dapat memberikan gambaran tentang perilaku anak karena bisa saja perilaku anak di rumah dengan sekolah berbeda karena proses adaptasi atau ada permasalahan di rumah/sekolah sehingga dapat ditangani dengan baik.

6. Bertanya dan memberi masukan mengenai materi / kurikulum pembelajaran satu tahun ke depan sehingga dapat dipelajari bersama dengan anak. 

7. Menawarkan bantuan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan penunjang pembelajaran misalnya memperingati hari kemerdekaan dengan mengadakan berbagai lomba, acara puncak tema yang merupakan acara berakhirnya tahun ajaran, dll

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline