Lihat ke Halaman Asli

Victo Surya Hartono

Bersekolah di SMA Kolese Kanisius

Pemikiran Remaja "Sekolah Itu Tidak Penting" Semakin Merajarela, Akan Merusak Masa Depan Bangsa?

Diperbarui: 26 Mei 2024   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Depan Kolese Kanisius https://www.youtube.com/watch?v=r5B1j275hSA

Semakin berkembangnya zaman, maka ilmu pengetahuan akan terus dan selalu diperbarui. Tentu, dengan ilmu yang semakin diperbarui, maka media yang digunakan untuk mempelajari semua ilmu baru itu akan semakin penting. Lalu, media dan tempat apa yang bisa kita pakai untuk mempelajari dan mendapatkan ilmu-ilmu tersebut? Kita bisa memakai media Sekolah untuk mempelajari dan mendapatkan ilmu-ilmu tersebut. Namun, Perkembangan zaman menyebabkan banyak remaja untuk mulai memiliki pemikiran bahwa sekolah tidaklah penting dan hanya buang-buang uang saja. Hal seperti ini tentu akan sangat memprihatinkan karena masa depan bangsa berada di tangan mereka.

Sekolah merupakan hal yang tidak asing lagi didengar bahkan hampir setiap hari kita mendengarnya. Sekolah memiliki kata dasar yang berasal dari bahasa Latin, yaitu skhhole, scola, scolae atau skhola yang berarti waktu luang atau waktu senggang. Sekolah adalah kegiatan di waktu senggang anak-anak untuk belajar serta bersosialisasi di samping kegiatan utama mereka yaitu menikmati masa anak-anak dan remaja (Abullah, 2011).

Tapi yang terjadi sekarang, malahan banyak remaja yang berpikiran kalau sekolah itu tidak penting

Penyebab

Pertama, remaja berpikir kalau sekolah itu sama saja dengan membuang waktu. Waktu dengan keluarga, waktu untuk bermain, dan waktu untuk istirahat, hal seperti ini bisa muncul karena kebanyakan sekolah memberikan tugas yang terlalu banyak kepada muridnya, sehingga seolah-olah membuat sekolahnya tidak peduli dengan waktu yang seharusnya dimiliki oleh murid. 

Kedua, sumber Informasi yang lebih efektif. Masalah yang sering ditemui sekarang adalah banyaknya remaja yang sudah sangat bergantung dengan YouTube dan ChatGPT karena dinilai lebih efektif daripada bersekolah. 

Buang sampah sembarangan https://shalokalindonesia.com/dilarang-keras-buang-sampah-kecuali-monyet-di-handil-bakti-warga-abaikan/

Ketiga, semua yang diajarkan di sekolah hampir tidak ada yang diterapkan di dunia nyata. Hal-hal positif yang diajarkan di sekolah seperti buang sampah pada tempatnya, jangan merokok, ikuti rambu lalu lintas tidak diterapkan di dunia nyata. Justru malah banyak yang melenceng dari semua yang diajarkan, sehingga pada berpikiran bahwa sekolah itu sia-sia dan tidak berguna. 

Keempat, Remaja kebanyakan sudah terpengaruh oleh motivasi-motivasi tidak jelas dari influencer terkenal. Banyak di media sosial sekarang motivasi-motivasi seperti "Sekolah hanyalah tempat untuk menjadi Karyawan" "Mau sukses? stop sekolah, belajar trading Crypto" dan masih banyak motivasi lainnya yang mengajak remaja untuk stop sekolah.

Akibatnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline