Perjalanan ke kota Malang memakan waktu sekitar 1 jam 10 menit, mengudara dengan Batik Air disambut awan-awan bulan November yang cukup menggoyang-goyang pesawat demi untuk bertemu teman-teman di Malang.
Sesaat pilot mengumumkan untuk mendarat, hamparan dataran hijau dan pegunungan yang mengelilingi bandara menjanjikan keindahan kota ini menjadi awal yang indah untuk memulai perjalan di kota Batu, Malang.
Selama perjalanan menuju Batu, kota wisata di Malang pemandangan sangat indah, gunung-gunung seperti raksasa yang sedang tidur berputar mengelilingi kota ini, hamparan kebun, perumahan penduduk, pedagang makanan, penjual oleh-oleh dan aksen Jawa tentunya memberi suasana yang berbeda.
Jalan-jalan ke Jambuluwuk resto mengawali plesir di kota Batu Malang, pemandangan yang sangat indah di malam hari dengan lampu-lampu rumah penduduk di kejauhan dan bintang di langit yang malu-malu terlihat, meyakinkan kami untuk besok akan kembali kesini untuk puncak acara bersama teman-teman yang lainnya. Tempat ini memang sangat indah dan cocok untuk makan malam yang romantis ataupun santai, hanya saja menu makanannya yang perlu diperbanyak dan disiapkan lebih baik, tetapi suasana yang meriah dan tempat yang indah membuat kami tidak terlalu terganggu dengan makanan. Sesi berfoto-foto dan ngobrol bareng melepaskan rindu dengan teman-teman membuat kami tidak rindu makan.
Soal makanan, makan pecel pagi hari sambil menikmati suasana Gazebo menghadap gunung Panderman di tempat kami menginap di The Batu Villas http://www.thebatuvillas.com/, malam makan di alun-alun dengan pilihan yang banyak sekali sampai bingung milihnya, ngantri makan pos ketan legenda 1967, rawon dan masih banyak lainnya.
Perjalanan yang cukup menggairahkan menuju Coban Rondo di hari kedua di kota Batu Malang, air terjun dan tebing tinggi dengan legenda sarat makna dibalik keindahannya, sepanjang jalan dimanjakan dengan pemandangan jurang dengan pohon-pohon pinus yang sangat jenjang, hijau dan sangat indah. Suasana di Coban Rondo lumayan cantik untuk jalan-jalan ataupun diabadikan di kamera.
Tidak jauh dari Coban Rondo lanjut menuju Omah Kayu tempat yang menjadi favorit plesir kali ini dan ternyata menuju Omah kayu harus perlu keluar tenaga untuk menuju puncak karena jalan menggunakan mobil sedang diperbaiki, tetapi semua terbayar ketika sampai di ketinggian, menatap gunung Banyak di kejauhan dan para pemberani yang bermain paralayang sungguh sangat indah dan menakjubkan. Jalan menuju rumah-rumah di atas pohon ke Omah Kayu sangat ramai dan cukup antri untuk bergantian karena jalannya cukup kecil tetapi semua tergantikan dengan keindahan pemandangan di rumah kayu yang tergantung di atas pohon.
Cukup ramai dan harus bergantian untuk melihat pemandangan dan berfoto di teras rumah kayu karena setiap teras dibatasi hanya boleh dimasuki oleh 6 orang. Cukup deg degan harus berfoto di ketinggian terutama bagi yang takut akan ketinggian walaupun tempat ini cukup aman tetapi tetap rasa takut ditambah harus buru-buru karena antrian yang banyak membuat foto-foto jadi tidak sebagus yang diharapkan.
Selain berfoto di teras rumah Omah Kayu, juga tersedia sleeping bag yang disusun berjejer di atas pohon dan sungguh ternyata tidak mudah melawan rasa takut untuk masuk ke sleeping bag dengan ketinggian seperti itu apalagi di bawahnya jurang dalam sudah menunggu. Perlu mengumpulkan keberanian sejenak untuk berani duduk apalagi tidur disitu, akhirnya karena rasa takut ketinggian berfoto sambil tiduran gagal total ternyata perlu nyali yang besar
Pose-pose yang kaku dan ketakutan di Omah Kayu akhirnya terbayar di Taman Bunga Selecta, walaupun disambut hujan sebentar tetapi Taman Bunga Selecta sangat indah dan terawat dengan baik, sangat memanjakan bagi yang suka keindahan bunga dan mencari spot berpose cantik. Berbagai macam bunga cantik, merah, kuning, putih, ungu, berbaur mempertontonkan keragaman yang cantik.
Hari ketiga di Batu Malang trip lanjut menuju perkebunan Agro Kusuma seluas sekitar 100 hektar dengan kebun Jeruk, Apel, Jambu dan Srawberry dengan pemandangan gunung Arjuna di kejauhan sangat memberi pelajaran dan menakjubkan , sepanjang jalan kebun juga bisa dijumpai pedagang makanan khas hasil panen yang sudah diolah seperti kripik apel dan juice buah, toko souvenir untuk cendera mata di bawa pulang. Bagi yang ingn menginap di area ini tersedia juga kawasan penginapan rumah-rumah kayu yang sangat alami.