Lihat ke Halaman Asli

Victoria Andrieta

Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Awal Senang Lalu Ketagihan

Diperbarui: 26 Agustus 2020   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dihutangi atau menghutangi orang mungkin sudah menjadi salah satu kebiasaan di Indonesia. Mulai dari hutang yang kecil kepada teman untuk membeli es teh manis ketika kita tidak punya uang tunai, sampai berhutang yang besar untuk membayar biaya sekolah anak atau rumah sakit, macam-macam hutang bisa dilakukan. Pihak yang menghutang mungkin senang selama beberapa saat, tapi kalau kerjaannya hanya hutang terus dan tidak dibayar-bayar, wah itu baru yang bahaya.

Sekarang pun banyak situs untuk pinjaman yang memberikan sebuah pinjaman yang 'katanya' mudah. Tapi kembali lagi mudah itu relatif bukan? Mudah meminjamnya, mudah mendapat uangnya, mudah menggunakan uangnya, namun apakah mudah untuk membayar kembali? Banyak orang yang pada akhirnya malah menjadi menjauh karena persoalan hutang. Tidak hanya menjauh, bahkan banyak yang berakhir tragis oleh karena hutang menghutang ini. 

Saya sendiri memilih untuk semaksimal mungkin tidak memiliki hutang. Mungkin awalnya akan senang karena mempunyai uang untuk melakukan hal yang diinginkan, tapi kalau untuk itu saja harus berhutang, bagaimana nanti untuk membayarnya? Janganlah sampai hutang ini menghantui selama kita hidup, jadi tidak nyaman dalam melakukan apapun sampai harus bersembunyi dari teman yang dihutangi ini. Apalagi kalau sudah ditagih, tapi yang mengutang lebih galak. 

Menghutang tentu boleh, asal ada itikad baik untung mengembalikannya. Jangan ketika sudah dapat yang diinginkan, langsung lenyap bak dilahap bumi ya. Terkadang teman yang kita hutangi pun sebenarnya tidak memiliki banyak uang, namun ia mau meminjamkan kepada kita. Lalu belajar untuk menahan diri juga perlu, bila memang sedang tidak ada uang untuk membeli sesuatu, tahanlah terlebih dahulu ketika uangnya ada. Jangan latah apalagi hanya untuk memenuhi gaya hidup di Jakarta sampai harus meminjam sana-sini.

Maka baiklah kita untuk hidup sesuai dengan kemampuan kita agar tidak terjerat oleh segala macam perhutangan. Ingat, bila kita tiada pun, keluarga kita yang nantinya akan dikejar oleh hutang kita. Bagi kamu yang masih mengutang ke teman kamu, yuk cepat dibayarkan, siapa tahu teman kamu lagi perlu. Bagi kamu yang lagi dihutangi oleh teman kamu, tetap sabar dan semangat ya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline