Lihat ke Halaman Asli

Miyabi dan FPI

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12912554761916037950

Sumber gambar: detikcom [caption id="attachment_77968" align="alignnone" width="450" caption="Simbiosis Mutualisme antara FPI dan Miyabi"][/caption]

Untuk Anda yang masih percaya kalau FPI (Front Pembela Islam) murni bergerak atas dasar ingin menegakkan kebajikan di muka bumi, jangan melanjutkan membaca tulisan ini. Sudahi saja sampai disini.

********/*******

Saya menebak-nebak kalau salah satu sumber dana FPI, berasal dari para manajer artis dan produser film "seronok" yang akhir-akhir ini marak di Indonesia. Mengapa? Karena yang dilakukan oleh FPI dengan melakukan demonstrasi belakangan ini malah menaikkan pamor film dan artis-artis film tersebut.

Sebut saja Miyabi. Mantan aktris film porno Jepang yang sedang mencoba meniti karir di industri film Indonesia. Siapa sih yang tahu nama "Miyabi" sebelum FPI gencar melakukan demo terhadapnya? Menolak kedatangannya hingga membakar posternya. Hanya segelintir orang penggemar bokep (film porno) Jepang yang tahu akan sosoknya, bukan? Masyarakat pada umumnya bahkan tidak pernah mendengar namanya.

"Saya baru tahu tentang Miyabi setelah FPI ribut. Tadinya saya sangka itu sebangsa wasabi." Tulis Goenawan Mohamad di account twitternya.

Sekarang? Semua orang tahu siapa Miyabi. Pamornya naik melebihi artis dalam negeri. Hal yang sama juga terjadi pada T*r* *at***k dan R** S******i yang mencoba peruntungan dengan bermain film di Indonesia. Berkat FPI, semua orang jadi tahu siapa mereka dan judul-judul film yang mereka bintangi. Kemudian yang terjadi di masyarakat kita, banyak orang semakin mencari film-film porno yang dibintangi mereka. Karena salah satu ciri khas masyarakat Indonesia adalah suka ingin tahu dan akhirnya menonton juga. Akhirnya bisa ditebak: para artis porno dan film yang mereka bintangi pamornya semakin naik karena menjadi pembicaraan dimana-mana. Inikah tujuan akhir FPI menggelar aksi demonstrasi?

Tambah heran lagi, ketika saya menonton sebuah berita demonstrasi yang dilakukan oleh FPI, dan salah seorang pendemo melakukan sesi wawancara dengan wartawan televisi.

"Bapak tahu mengapa ikut demo?"

"Tahu. Saya menolak kedatangan T*r* *at***k ke Indonesia!"

"T*r* *at***k itu siapa, pak?"

"Dia artis porno asal Amerika!"

"Kok bapak tahu dia artis porno?"

"Karena saya sudah melihat film-filmnya!"

Lho? Saya heran campur kaget dan terdengar lucu juga. Karena para anggota FPI sepertinya lebih mengenal nama-nama artis film porno luar negeri. Mereka juga lebih tahu akan film-film porno dan majalah-majalah dewasa karena sudah terlebih dahulu menikmatinya. Sesuatu yang janggal menurut saya. Munafik kalau kata kebanyakan orang Indonesia.

********/*******

Pamor. Sebuah kata yang biasanya coba dicari oleh artis pendatang baru. Biasanya yang mereka lakukan adalah mencari sensasi. Tetapi akhir-akhir ini pamor itu bisa diraih dengan bantuan FPI.

Pamor di ruang selebritis bisa dilihat dari sering atau tidaknya seorang selebriti tampil di acara infotainment atau tayangan berita. Itulah mengapa acara infotainment tetap ada gunanya, paling tidak bagi para selebriti di Indonesia. Membuat sensasi, mengatakan sesuatu yang kontroversi, atau berulah dengan suatu tindakan baik yang terpuji atau tidak terpuji, semua itu efeknya sama saja: pamornya naik dan namanya mulai dibicarakan dimana-mana.

Atau pamor di dunia perfilman. Cara-cara menaikkan pamor sebuah film yang antara lain dengan memasukkan aktor/aktris yang kontroversi, atau aktor dan aktrisnya membuat video "behind the scene" yang menarik perhatian publik, hingga pada akhirnya film itu dibicarakan oleh banyak orang, dan pamornya naik dalam sekejap mata.

Jadi sebaiknya jika tidak suka dengan seseorang/sesuatu, lebih baik didiamkan saja. Karena kalau tidak, itu hanya akan menambah pamornya saja.

Hal inilah yang kurang disadari oleh kebanyakan orang di ruang publik. Contohnya saja seperti tadi, aktris porno asal Jepang, Miyabi, menjadi lebih terkenal dan dikenal secara lebih luas di Indonesia karena FPI. Padahal (mungkin) tadinya FPI tidak bermaksud membuat Miyabi lebih terkenal. Tetapi karena demo yang mereka lakukan, kemudian dimana-mana nama "Miyabi" menjadi sorotan, dan akhirnya Miyabi menjadi pembicaraan di berbagai kalangan. Atau contoh lain, saat semua orang membicarakan pemilik account twitter '@tifsembiring'. Secara tidak langsung hal itu menaikkan pamornya dimana-mana, termasuk di mancanegara. Begitu juga dengan skandal seks trio Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Sesuatu yang tadinya tidak diinginkan dan tidak diharapkan menjadi lebih dikenal dan terkenal, tetapi karena sering dibicarakan, akhirnya pamor sebuah kasus dan orang yang terkait dengannya menjadi naik dan semakin terkenal.

Well, mungkin itu sebabnya Miyabi ingin sowan ke FPI, mungkin ingin berterima kasih karena ikut andil dalam menaikkan pamornya di negeri ini. Dan cara ini bisa juga diikuti oleh manajer artis porno luar negeri, yang ingin mencoba mangorbitkan artisnya di negeri ini: sewalah FPI untuk menggelar demonstrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline