Lihat ke Halaman Asli

Eloknya Pantai Watu Karung Pacitan

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412243495996925856

[caption id="attachment_363443" align="alignleft" width="300" caption="pantai watu karung dari bukit"][/caption]

Ahad, 31 Agustus…

Sekitar jam 5.30 WIB kami –eyangti, saya, bunda dan si kecil Gara, siap-siap menuju soniten, dimana warga RW 07 Kel. Gajahan Ps.Kliwon SOLO, sebagian besar sudah berkumpul menunggu untuk berangkat ke Pacitan menggunakan 3 bus dari JAVA TRAVEL yang cukup bagus. Jam 6.30 WIB rombongan kami berangkat. Melewati jalur timur bagian Wonogiri, Batu-Giriwoyo lalu Donorejo-Punung, Pacitan, yang mana saat perjalanan ini siap-siap mabuk untuk yang biasa mabukan. Sampai di Desa Candi, dk. Poko rombongan berhenti untuk oper menggunakan Pick up L-300 (beaya 5.000 perak/orang) karena jalan berikutnya cukup kecil bus tanggung/besar tak akan bisa lewat. Perjalanan melewati jalan sempit, berkelok-kelok dan naik turun, bahkan kadang rusak. Setelah melewati beberapa desa ada penunjuk jalan kanan ke P. Klayar, ke kiri ke P. Srau dan terus ke Desa Watu Karung, rombongan kami ambil jalan terus lurus.

Kurang lebih 20 km naik Pick up ditempuh sekitar 1 jam, setelah 1 km memasuki desa Watu Karung jalan mulai berpasir dengan kanan kiri nampak rumah-rumah penduduk dengan jalan yang berkelok dan naik turun dengan suguhan pemandangan yang Wow…!!! Subhanalloh…!!!

Disebelah kanan bukit dengan banyak pohon nyiur dan sebelah kiri hamparan biru Samudra Indonesia yang di wakili pantai Watu Karung dengan pulau-pulau karang yang terhempas ombak saling bersahutan menyeruak suara deburannya. Hamparan pasir putih yang besar-besar menjadikan air laut tetap jernih karena pasir cepat mengendap.

Akhirnya kami sampai pada persinggahan paling barat dari pantai –yang mana berbatasan dengan pantai Klayar tapi dipisahkan oleh bukit menjulang. Di sini kami makan siang –telah disiapkan oleh penduduk setempat (jauh hari sebelumnya pesan dulu lho…) dengan nasi hangat lauk sayur lodeh, ikan tongkol balado/goreng, urap/gudangan dan sambal yang pedasnya minta ampun…(orang Pacitan sangat senang masakan pedas). Tak lupa ditemani minuman air kelapa segar langsung dari pohon dengan membayar uang tambahan 5.000 perak. Waow…. Segar dan mantab… Pun dengan 2.000 perak bisa mendapatkan es dawet nyuussss.

Inilah saatnya BYUURR… ke laut…

Airnya sangat jernih… dan di sini ombaknya langsung besar menghempas dengan pasirnya yang putih… Klo kita ke bagian timur pantainya ada sedikit genangan air yang kemudian ombak bergelombang dating menghempas. Di tempat ini sangat cocok untuk snorkeling dan berselancar. Banyak turis asing yang melakukan di tempat ini… Dan kami pun meluncur sambil bergaya snorkeling meski tanpa alat bantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline