Lihat ke Halaman Asli

Konsep Terpisahnya Langit dan Bumi Menurut Fakhruddin Ar-Razi

Diperbarui: 7 Juli 2023   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia pemikiran Islam, terdapat banyak ulama dan sarjana yang telah berkontribusi dalam mengembangkan pemahaman tentang agama dan alam semesta. Salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah Islam adalah Fahruddin Ar-Razi. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep terpisahnya langit dan bumi menurut pandangan Fahruddin Ar-Razi.

Fahruddin Ar-Razi (1149-1209 M) adalah seorang cendekiawan Muslim terkenal dari Persia. Ia dikenal sebagai seorang filosof, teolog, dan dokter. Salah satu karya terpentingnya adalah kitab "Mafatih al-Ghaib" (Kunci-kunci Pengetahuan Gaib), yang membahas berbagai aspek kehidupan dan agama. Dalam karya ini, Ar-Razi menyajikan pandangannya tentang konsep terpisahnya langit dan bumi.

Pemahaman tentang Terpisahnya Langit dan Bumi:


Menurut Fahruddin Ar-Razi, langit dan bumi adalah dua entitas yang berbeda secara substansial. Ia berpendapat bahwa langit merupakan tempat tinggal bagi para malaikat, sementara bumi adalah tempat tinggal bagi manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Langit dipahami sebagai dimensi metafisik yang terpisah dari dunia material, sedangkan bumi adalah dunia yang dapat kita amati dan rasakan.

Fungsi dan Peran Langit:

Ar-Razi berpendapat bahwa langit memiliki peran penting dalam mengatur alam semesta. Ia percaya bahwa langit bertindak sebagai penghubung antara dunia material dan dunia gaib. Langit adalah tempat para malaikat berada, yang menjalankan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Allah. Ar-Razi juga menekankan bahwa langit berperan dalam menjaga keseimbangan dan ketertiban alam semesta.

Fungsi dan Peran Bumi:

Sementara itu, menurut Ar-Razi, bumi adalah tempat tinggal bagi manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Ia menganggap bumi sebagai tempat di mana manusia ditempatkan untuk menguji kesalehan, mengembangkan potensi spiritual, dan berinteraksi dengan dunia material. Bumi juga merupakan tempat di mana Allah menciptakan keanekaragaman hayati dan memberikan berbagai nikmat kepada makhluk-Nya.

Perspektif Sains dan Agama:

Fahruddin Ar-Razi mencoba menyelaraskan pemahaman agama dan pengetahuan sains pada zamannya. Meskipun ia adalah seorang teolog, ia juga menghargai penemuan-penemuan ilmiah dan menggunakan akal untuk memahami alam semesta. Ar-Razi mengajukan teori-teori tentang alam semesta yang mencakup prinsip-prinsip ilmiah dan keyakinan dalam agama Islam.

Kritik dan Relevansi Konsep Fahruddin Ar-Razi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline