Berdasarkan rangkuman beberapa kebijakan, Kecamatan Burneh merupakan kawasan strategis yang akan dilalui oleh rencana pengembangan jalan toll dari Interchange Burneh menuju Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjungbulupandan di Kecamatan Klampis. Selain itu Kecamatan Burneh merupakan pintu gerbang ke Kota Bangkalan sehingga kegiatan perdagangan dan jasa mulai menggeliat di ruas jalan utama Kecamatan Burneh. Fakta tersebut mengharuskan kesiapan masyarakat dalam menghadapi petumbuhan dan perkembangan wilayah yang akan datang. Hal ini tentu saja termasuk masyarakat di Kelurahan Tonjung salah satu kelurahan di Kecamatan Burneh dengan luas wilayah 7,91 km2 dan dihuni oleh sekitar 15023 jiwa. Kelurahan Tunjung berada pada lokasi yang strategis dimana berbatasan langsung dengan Kecamatan Bangkalan sebagai pusat kegiatan kabupaten sehingga segala bentuk aktivitas yang terjadi saling berhubungan dan berpengaruh. Selain keharusan untuk siap menghadapi pertumbuhan dan perkembangan wilayah, dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini menuntut masyarakat lebih dekat dengan dunia digital untuk bisa beraktivitas dan mengakses cukup banyak hal.
Dengan lokasi wilayah yang sangat strategis dimana kelurahan Tonjung dilalui jalur Nasional dan Kabupaten yang merupakan akses utama menuju pusat Kabupaten Bangkalan berpotensi dalam pengembangan dan pemanfaatan dunia digital. Hal ini dikarenakan ketersediaan prasarana penunjang seperti jaringan listrik dan internet telah tersedia. Sehingga kemudahan untuk mengakses ataupun beraktivitas di dunia digital sangat mudah.
Namun, rupanya potensi yang ada tidak diikuti oleh dukungan perangkat kelurahan setempat untuk memberi wadah berupa platform informasi desa yang tentunya sangat dibutuhkan di masa pandemi ini. Dimana kebutuhan informasi menjadi penting bagi masyarakat untuk dapat memantau dan mengetauhi perkembangan dan kabar disekitarnya. Selain itu platform informasi digital juga menjadi penting dikarenakan kemudahan akses oleh masyarakat tanpa harus keluar rumah. Maraknya informasi hoax yang beredar ikut serta menjadi permasalahan baru bagi masyarakat Kelurahan Tonjung dikarenakan masyarakat tidak memiliki platform resmi terpercaya serta terkini untuk mengakses informasi yang ada. Untuk itu melalui kegiatan KKN Back To Village III yang selanjutnya ditulis KKN BTV III yang dilaksanakan oleh Universitas Jember diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada melalui berbagai inovasi rencana program yang dilaksanakan.
Sebagai mahasiswa diwajibkan peka terhadap apa yang sedang terjadi disekitarnya dikarenakan pada dasarnya hal tersebut merupakan tugas pokok sebagai mahasiswa. Untuk itu melalui kegiatan KKN BTV III salah satu mahasiswa yang diterjunkan untuk melakukan pengabdian di Kelurahan Tonjung mengusulkan serta merencanakan inovasi program di bidang Tehnologi dan Informasi. Menyikapi permasalahan yang ada mahasiswa berencana memberikan inovasi program berupa "Pembuatan WebGIS dan Website Desa" sebagai platform informasi terpercaya dan terkini.
WebGIS Desa merupakan platform informasi berbasis pemetaan yang dapat diakses secara online oleh masyarakat luas. Kebutuhan akan WebGIS menjadi penting dikarenakan kemudahan interaksi yang diberikan dimana informasi yang dimuat tidak hanya berupa tuisan namun berbasis lokasi sehingga masyarakat setempat dapat mengetahui dengan jelas lokasi dari informasi yang tercantum. Untuk informasinya sendiri akan memuat beberapa hal seperti batas wilayah desa,RT/RW, sebaran lokasi fasilitas umum dan sebaran bangunan perdagangan dan jasa. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan kepada masyarakat terkait batas kewilayahan juga sebaran fasilitas umum ditujukan untuk kemudahan masyarakat untuk mengakses lokasi sehingga hal ini akan berperan penting dalam meminimalisir mobilisasi masyarakat.
Website Desa sendiri akan menjadi platform informasi desa berbasis gambar dan tulisan yang memuat berbagai informasi tentang Kelurahan Tonjung, baik dari profil desa, tempat wisata lokal, informasi seputar pandemi dan lain sebagainya. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dimana masyarakat akan lebih mengenal tentang desa atau tempat ia tinggal serta terhindar dari informasi-informasi hoax yang tersebar dikarenakan website desa tersebut nantinya akan dikelola oleh pihak kelurahan setempat.
Secara detail terkait rencana program yang diajukan dapat dilihat pada kanvas dan roadmap program dibawah ini:
Dengan waktu kegiatan selama 30 hari maka kerja sama antar pihak baik masyarakat, perangkat kelurahan serta mahasiswa itu sendiri haruslah terjalin dengan baik agar program yang sangat bermanfaat ini dapat terlaksana tepat waktu dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
(Vicky Sandi Praditya/ Kelompok10/ KKN BTV III UNEJ/ Kelurahan Tonjung-Burneh, Bangkalan/ Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng)