Lihat ke Halaman Asli

Lestarikan Si Bunga Keabadian

Diperbarui: 1 Januari 2016   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga ini adalah bunga yang hidup di ketinggian 2000-3000 mdpl, hanya bisa didapat setelah melalui perjuangan yang cukup berat, dan hanya terdapat ditempat tempat tertentu. di indonesia sendiri bunga ini dapat ditemui di gunung tengger serta jalur sabana 1-sabana 2 gunung merbabu, bunga ini dikenal dengan sebutan “definition of everlasting love”. saya yakin anda semua telah mendapatkan bayangan. Yup, bunga yang saya maksud adalah bunga adelweiss,  bunga ini adalah lambang dari keabadian cinta, Karena bunga ini merupakan bunga yang tahan dalam berbagai cuaca bahkan dapat hidup ditanah tandus, maka tak heran bunga adelweiss dilambangkan sebagai cinta abadi.

Bunga ini biasanya mekar pada pada bulan april sampai agustus. Selain Mitos tentang keabadian bunga yang katanya mampu hidup hingga seratus tahun ini bunga adelweiss juga kerap dilambangkan sebagai simbol pengorbanan cinta karena untuk memetiknya diperlukan usaha yang besar. Kita harus melewati panas,hujan dan daerah berbahaya untuk dapat memetiknya. hal ini kemudian sangat menarik perhatian para pendaki dan untuk memetik dan mempersembahkan bunga tersebut kepada pasangannya. Sangat disayangkan bahwa keunikan dari bunga ini malah menjadi salah satu faktor terancamnya keberadaan bunga adelweiss.

Para wanita mungkin saja sangat senang bila menerima bunga yang “katanya” adalah simbol cinta abadi dan simbol pengorbanan yang secara tidak langsung melambangkan keseriusan alam hubungan karena untuk mendapatkannya harus melewati resiko yang setimpal. Namun, adelweiss adalah flora endemik yang hanya bisa hidup dan berkembang di dataran tinggi. Bayangkan bila setiap pendaki memetik satu tangkai bunga adelweiss setiap hari, bagaimanakah kira-kira nasib bunga abadi ini?tidakkah kita merasa diri kita adalah perusak alam bila bahagia menerima sebuah bunga yang pada saat itu kondisinya sudah terancam punah dan merupakan tanaman yang dilindungi oleh pemerintah indonesia? Padahal jika kita kaitkan ke dunia nyata bunga abadi yang diberikan kepada pasangan anda tidak akan menjamin keabadian hubungan anda.

Mitos hanyalah mitos belum tentu terjamin fakta dan kebenarannya, standar kepedulian akan lingkungan masyarakat indonesia dapat terlihat dari hal yang sesederhana seperti ini, yaitu dari bagaimana kita mempertimbangkan sebuah keinginan untuk mengambil bunga yang terancam punah hanya karena bunga itu adalah lambang dari sebuah keabadian tanpa memikirkan dampaknya kelak ke generasi generasi setelah kita. upaya untuk mencegah semakin maraknya pemgambilan adelweiss adalah dilakukannya sebuah sosialisasi tentang pelarangan memetik bunga adelweiss untuk memberikan pemahaman kepada para pendaki pemula yang masih belum banyak memiliki wawasan tentang bunga ini, selain itu dalam sosialisasi tersebut dapat juga diselipkan tentang bagaimana caranya melakukan pendakian yang aman dan sambil berkontribusi dalam pemeliharaan lingkungan pegunungan.

Para pendaki pendaki pemula harus lebih ditingkatkan kesadarannya mengenai pentingnya menjaga lingkungan pegunungan, kesadaran bahwa mendaki bukanlah kegiatan menaklukan gunung tetapi mendaki adalah kegiatan mengagumi ciptaan yang mahakuasa sehingga dari kekaguman tersebut dapat timbul rasa ingin menjaga,mempertahankan atau memperbaiki keadaan alam. mari kita mengusahakan kelestarian bunga adelweiss agar tetap bisa dinikmati keindahannya oleh anak cucu kita, ingatlah keserakahan kita saat ini dapat berdampak buruk bagi kehidupan generasi penerus kita. Bila ingin mempersembahkan bunga kepada pasangan lebih baik pilih bunga lain seperti mawar dan sebagainya. Namun jika pasangan anda tetap bersikukuh ingin diberikan adelweiss maka, berikanlah.... berikanlah bunga adelweiss dalam bentuk foto dengan kualitas terbaik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline