Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyam Malang Berperan Aktif dalam Edukasi Kesehatan Mental & Penanggulangan Bullying di SDN 2 Ampel Dento, Malang

Diperbarui: 29 Februari 2024   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi PMM UMM, SDN 2 Ampel Dento

Kota Malang, 25 Januari 2024 - Sebuah inisiatif pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa berhasil menciptakan dampak positif dalam edukasi kesehatan mental dan penanggulangan bullying di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Ampel Dento, Kota Malang. 

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan anak-anak serta mengurangi kasus bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Kegiatan PMM UMM ini di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan direktur Prof. Latipun, Ph.D.

Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri gelombang 8 kelompok 22 yang Nela N. S (2022-464) selaku penanggungjawab kegiatan, Arya A. P (2022-431), Dita E. E. P (2022-439), Sri Ayu W (2022-444), Rani R. D (2022-462) didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Hafid Adim Pradana, MA telah berhasil melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat.

Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, sebanyak 5 mahasiswa dari Kelompok 22, Gelombang 8 Universitas Malang bergabung dalam progam kerja ini. Mereka menyadari bahwa kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesejahteraan anak-anak, dan bahwa bullying dapat berdampak serius terhadap perkembangan mereka.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui serangkaian pemaparan materi, diskusi, dan kegiatan interaktif lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana cara mengatasi bullying. Selain itu, para mahasiswa juga memberikan pengetahuan tentang empati, toleransi, dan keberagaman, yang dianggap sebagai kunci untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung.

Menariknya, pendekatan yang digunakan oleh mahasiswa sangatlah kreatif dan interaktif. Mereka menggunakan metode permainan peran, cerita, dan media visual untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.

"Kami percaya bahwa edukasi tidak harus membosankan. Kami ingin membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka benar-benar dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang kami sampaikan," ujar Nela selaku koordinator kelompok tim PMM UMM kelompok 22.

Hasil dari kegiatan ini sangat memuaskan. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap kegiatan dan menunjukkan peningkatan pemahaman mereka tentang kesehatan mental dan bahaya bullying. Selain itu, terlihat juga perubahan sikap positif di antara mereka, dengan lebih banyaknya yang mulai menerima perbedaan dan berusaha untuk saling mendukung satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline