Lihat ke Halaman Asli

Vicellia

Mahasiswa

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah

Diperbarui: 4 April 2022   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa nasional yang sudah dipakai oleh seluruh warga negara Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, bahasa tersebut tidak mungkin terlepas dari penulisan karya ilmiah maupun non ilmiah.

Mungkin bagi beberapa orang dan juga mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan yang namanya karya ilmiah. Apa sih karya ilmiah itu? karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dari hasil penelitian, pengamatan dan peninjauan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. 

Karya ilmiah ini biasanya berisi tentang data, fakta dan solusi dari masalah yang ada dari karya ilmiah tersebut. Contoh dari karya ilmiah yaitu: makalah (paper), laporan akhir, artikel ilmiah, dan laporan penelitian (skripsi, tesis, disertasi, dll). 

Karya ilmiah yang bersifat objektif, logis, sistematik, lugas dan jelas dapat dibuat dengan menggunakan bahasa yang baik dan tepat. Jika penggunaan bahasa kurang tepat dan tidak baik, maka akan membuat kurangnya pemahaman pembaca terhadap ide atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. 

Bahasa Indonesia dalam karya ilmiah mempunyai beberapa ciri khas atau aturan yang berbeda dengan karya tulis non ilmiah. Secara khusus bahasa baku yang dipakai dalam karya tulis ilmiah ini disebut dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah atau ragam ilmu pengetahuan. 

Menurut Suwito (1982) bahasa tulis ragam ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri yaitu: 1) pilihan kata dan peristilahannya tepat, 2) kalimatnya efektif dan penataannya dalam paragraf baik, 3) penalaran dan sistematikanya bagus, 4) pemaparan dan gaya bahasanya menarik (Markhamah dalam Prayitno, dkk, 2000:128). 

Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Lugas 

Bahwa yang disampaikan tidak berbelit-belit sehingga kesalahpahaman dan salah penafsiran dalam kalimat dapat dihindarkan. 

2. Jelas 

Kalimat dalam pembuatan karya ilmiah harus jelas, maksud jelas disini bahwa kata-kata yang digunakan harus berhubungan dengan gagasan yang diikuti. 

3. Formal 

Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada kosakata, bentukan kata, dan kalimat yang digunakan. Kosakata yang digunakan cenderung mengarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum. 

4. Kalimatnya bebas dari ketaksaan (ambigu) 

Kalimat yang digunakan tidak memiliki dua arti atau bermakna ganda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline