Bahasa sebagai alat komunikasi mengalami perkembangan yang cukup pesat pada era modernisasi saat ini. Akibat adanya perkembangan tersebut, maka muncul variasi bahasa yang digunakan oleh individu atau kelompok untuk berbicara atau berkomunikasi. Salah satunya adalah Slang.
Adakah dari kalian yang belum tahu apa itu Slang? Slang adalah bahasa gaul yang sering digunakan oleh para remaja untuk berbicara kepada lawan bicara dalam kegiatan sehari-hari.
Slang diciptakan dan digunakan oleh kelompok sosial tertentu untuk berbicara secara internal atau bahkan bahasa yang tidak diketahui oleh orang lain (Chaer&Agustin,2010 : 51).
Slang ini termasuk kedalam bahasa yang tidak baku, dan muncul akibat adanya pengaruh lingkungan yang dibentuk berdasarkan kesepakatan antar pengguna bahasa (remaja) dalam percakapan sehari-harinya.
Apakah Slang termasuk trend baru pada saat ini?
Jawabannya adalah tidak,karena slang sebenarnya sudah ada dari zaman dulu. Bahkan para generasi X pun sudah kerap menggunakan bahasa slang dalam berbicara setiap harinya. Slang pun juga mengalami perkembangan yang cukup pesat,hal ini dapat dilihat dari penggunaan slang yang cukup berbeda jauh dari zaman dulu dengan slang zaman sekarang.
Setelah melakukan wawancara kepada 2 orang yang berusia sekitar 60-65 tahun, saya menemukan beberapa perbedaan yang terdapat pada slang zaman dulu dan masa kini. Generasi dulu dan sekarang memiliki slangnya masing-masing. Orang pada zaman dulu mulai mengenal kata slang pada tahun 70-an dikarenakan adanya film hiburan tanah air yaitu Warkop (yang diperankan oleh Dono,Kasino,Indro). Beberapa kata Slang Words (kata-kata slang) yang terkenal yaitu EGP = Emang Gue Pikirin, bokek = tidak punya uang, bokap,nyokap sebutan bagi ayah dan ibu,pembokat = pembantu, GATOT = Gagal Total, rempong = ribet,dan masih banyak lagi. Ada juga slang yang berbunyi Hebring yang memiliki arti heboh,atau dokin = istri atau pacar.
Beberapa slang tersebut masih digunakan hingga kini,namun seiring perkembangan variasi bahasa yang begitu pesat maka ada slang yang mungkin memiliki arti yang sama namun dengan kata yang berbeda. Misal seperti bodo amat,yang menjadi pengganti EGP yang kini sudah jarang didengar,atau misqueen sebagai pengganti kata bokek yang memiliki arti tidak memiliki uang. Kini slang yang sering digunakan lebih merujuk pada gabungan dari dua kata atau lebih,kata yang dibalik atau diacak dan menggunakan serapan dari bahasa Inggris. Misal seperti Gaje = Gak Jelas, Omdo = Omong Doang, Jujurly (gabungan antara kata jujur bahasa Indonesia dan literally dalam bahasa Inggris) yang memiliki arti “Sebenarnya ya/sebenarnya sih ya”. Untuk slang yang menggunakan kata yang dibalik atau diacak,seperti Kuy = Yuk, Sabi = Bisa, Tersepona = Terpesona. Adapun juga slang yang diambil dari bahasa Inggris seperti OTW = On The Way, FYI = For Your Information, Chill Out = Tenang,ASAP = As Soon As Possible,dsb.
Slang pada zaman dulu tentu berbeda dengan masa kini,dan variasi nya juga tidak sebanyak masa kini. Slang mudah dipahami dan diterima oleh para remaja,karena nyaman untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari,maka tidak dipungkiri bahwa slang merupakan bahasa bagi kaum remaja. Namun kita harus tahu bahwa dalam penggunaan slang kita perlu tau batasan,bisa menempatkan diri,dan paham konteks,dimana kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan dimana kita menggunakan bahasa gaul (Slang). Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran akan lunturnya bahasa daerah dikarenakan adanya penggunaan Slang dalam percakapan sehari-hari,karena banyak penggunaan bahasa yang tidak ada nama penuturnya dan tidak ada sumber tertulisnya.
Daftar Pustaka