Social Emotional Development For Early Childhood
Anak usia dini merupakan anak yang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Mengapa demikian ? ya, karena pada masa ini anak disebut sebagai masa golden age yakni masa paling krusial dalam kehidupannya. Selain itu anak juga merupakan peniru ulung yang sangat handal. Sehingga dalam pembahasan kali ini penulis akan sedikit membahas tentang "Social Emotional Development" atau perkembangan sosial emosional.
Apa iyu perkembangan sosial emosional pada anak usia dini?
Menurut Hurlock dalam (Lubis, 2019) perkembangan sosial emosional adalah perkembangan perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dimana perkembangan emosional adalah proses dimana anak melatih rangsangan-rangsangan sosial terutama yang didapat dari tuntutan kelompok serta belajar bergaul dan bertingkah laku.
Sedangkan menurut Salovey dan John Mayer dalam (Lubis, 2019) yang dikutip dalam buku 5 ,,mnmAli Nugraha pengembangan sosial emosional meliputi : empati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengalokasikan rasa marah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai kemampuan menyeleaikan masalah antara pihak pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, kesopanan dan sikap hormat.
Sosial emosional anak akan terbentuk pada saat usia 5 tahun pertama pertumbuhan anak. Dalam pembelajaran emosional sosial ada beberapa hal yang dibahas diantaranya tentang :
- Self Management yakni anak mampu mengendalikan dan mengatur dirinya sendiri. Maksudnya ialah anak memiliki kemampuan untuk mengatur kegiatannya sendiri seperti yang sudah diajarkan oleh guru atau orang tuannya.
- Self Awareness yakni anak mampu menyadari keadaan dirinya. Maksudnya ialah anak sudah mampu mengetahui kelebihan dan kekurangannya sendiri. Nah disi jika anak memiliki kesadaran self awarness yang baik maka anak akan memiliki kecerdasan emosional yang baik pula. Self awareness memiliki dampak yang besar bagi kehidupan anak, seperti berpengaruh pada percaya diri anak, mengendalikan emosi atau suasana hati, dan dalam membuat sebuah keputusan.
- Relationship Skills yakni anak mampu membangun hubungan atau menyadari lingkungan sekitarnya. Maksudnya ialah anak mampu membangun hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Seorang anak dikatakan memiliki relationship skills yang tinggi yakni ketika anak mampu berkomunikasi denga baik dan sesuai dengan norma-norma yang ada dilingkungan tersebut.
- Social Awareness yakni anak menyadari lingkungan sekitarnya. Maksudnya ialah kemampuan anak untuk berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Hampir sama dengan relationship skills yang mana pada relationship skills tentang bagaimana anak membangun hubungan dengan orang lain sedangkan di social awareness anak dilihat tumbuh kembang sosial emosionalnya dari cara bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain.
- Nah salah satu contoh penerapan social awareness yakni dengan melakukan sebuah permainan yang melibatkan banyak orang, nah disitu akan menjadikan anak sadar akan pentingnya kerjasama, dan dengan kekompakan juga kekeluargaan mereka bisa memenangkan permainan itu.
- Responsible Decision Making yakni anak mampu mengambil keuptusan dengan baik. Penerapan responsible decision pada anak contohnya seperti orang tua memberikan pilihan kepada si anak seperti "dek besok enaknya masaka apa ya ? rawon apa soto ?" nah dari situ nanti anak disuruh untuk memilihinya dan disertai dengan alasanya kenapa. dengan sering bertanya seperti itu maka akan melatih anak mampu berpikir kritis dan mampu mengambil keputusan dengan baik.
Emosi dibagi menjadi 5 kategori lo bun.. diantaranya ialah
- Sadnes yakni emosi sedih
- Fear emosi takut
- Anger emosi marah
- Disgust emosi jijik
- dan Joy atau enjoy
dalam proses pertumbuhan sosial emosional anak ternyata ada beberapa faktor-faktor yang bisa mempengaruhi diantaranya :
- faktor biology :
- pada faktor biologi ini biasanya perkembangan sosem anak dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tuanya. Tapi faktor genetik pada pertumbuhan sosial emosional anak juga berpengaruh sangat kecil. Pengaruh terbesar sosial emosional lebih berpengaruh pada lingkungannya juga.
- Kemudian yang kedua masa pranetal yaitu masa ketika anak masih dalam kandungan. Dalam masa pranetal ini seorang ibu dengan anak memiliki ikatan batin yang kuat, dimana anak dapat merasakan apa yang ibu rasakan. nah pada masa ini ternyata perkembangan sosial emosional pada anak sudah bisa dibentuk juga, sehingga pada masa kehamilan sang ibu tidak dianjurkan untuk sedih ataupun banyak pikiran karena hal tersebut bisa berpengaruh pada sosial emosional anak.
- Yang terakhir yakni temperamen, maksudnya orang tua mudah emosi. Ternyata orang tua yang gampang emosi juga sangat mempengaruhi sosial emosional pada anak. Hal ini juga sangat berdampak pada pertumbuhan anak, seperti anak akan tumbuh dengan tidak memiliki percaya diri, kemudian anak akan mudah cemas, berontak dan anak juga menjadi pribadi yang mudah marah.
- Faktor Environment
- Pada faktor ini ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada sosial emosional anak diantaranya yaitu
- faktor ekonomi faktor ekonomi juga sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan sosem anak.
- Faktor sosial yaitu faktor lingkungan sekitar anak.
- Budaya faktor budaya juga sangat berpengaruh pada perkembangan sosem pada anak. Yakni misalnya tidak bisa disamakan antara budaya didaerah kita dengan daerah lain.
- Tempat tinggal, hal ini juga berpengaruh pada pertumbuhan anak dimana lingkungan ini berperan besar dalam membentuk karakter pada anak.
- Relationship
- Relationship disini diartikan hubungan. Nah hubungan ini meliputi siapa saja ? dalam relationship meliputi orang tua, keluarga, teman sebaya, dan orang lain. Disini anak bisa dilihat apakah anak mampu membangun hubungan dengan orang lain dengan baik atau tidak.
Memasuki pembahasan yang terakhir yakni mengenai tahapan-tahapan yang harus dibina untuk anak usia dini, antara lain:
- Confident yakni percaya diri dan nyaman.
- Curiosity atau rasa ingin tahu dan minat.
- Self-Control mengendalikan diri dalam lingkungan.
- Relatedness yakni empati dan menerima emosi
- Communication mampu berkomunikasi dan mendengarkan
- Dan yang terakhir Cooperation mampu bekerjasama dengan lingkungannya.
Nah itu tadi sedikit pembahasan mengenai social emotional development atau perkembangan emosi sosial pada anak usia dini. semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H