Lihat ke Halaman Asli

Viantita Aulia Ramadhani

Mahasiswa Universitas Airlangga

Mengelola Risiko Gempa: Memperkuat Infrastruktur dan kesadaran Komunitas

Diperbarui: 31 Mei 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan dari dalam secara tiba tiba dengan menciptakan gelombang seismic. Gempa memiliki beberapa jenis seperti gempa bumi tektonik,gempa bumi tumbukkan,gempa bumi runtuhan,gempa bumi buatan,gempa bumi vulkanik.Fenomena ini akan selalu terjadi di setiap planet kehidupan..Faktor utama dari gempa bumi biasa disebabkan oleh suatu pergerakan yang dialami oleh kerak bumi.

Dampak dari gempa bumi dapat berbeda tergantung dari lokasi dan intensitas gempa bumi itu sendiri. Gempa bumi yang berpusat di laut bisa menibulkan tsunami. Sedangkan pada gempa bumi yang berpusat di darat dapat menimbulkan bencana  seperti longsor.Meskipun gempa bumi tidak bisa dicegah,bangunan bisa dirancang untuk meminimalkan kematian dan cedera akibat gempa.

Mengingat kerusakan bangunan adalah penyebab utama dari kematian akibat gempa bumi, Dengan adanya fenomena ini membuat masyarakat harus bersiaga dalam menghadapi bencana ini dengan mengaplikasikan Teknik konstruksi tahan gempa.Dengan demikian, ketika terjadi bencana alam seperti gempa dampak yang akan terjadi tidak terlalu merusak bangunan.Tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan tahan gempa adalah fondasi,beton,dan beton tulang.

Adapun konstruksi fondasi merupakan bagian terpenting karena berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah. Selanjutnya, beton merupakan campuran dari Portland atau semen hidrolis.ada beberapa yang harus di perhatikan dalam keawetan penggunaan beton mulai dari faktor air semen,umur beton,jumlah dan jenis semen,sifat agregat, dan kelecakan.Selanjutnya, beton berulang merupakan bagian penting untuk rumah tahan gempa.

 Dengan menggunakan besi beton di anjurkan menggunakan alat bantu seperti vibrator atau molen untuk menghasilkan beton yang berkualitas tinggi.Inovasi lain pada bagunan tahan gempa seperti penambahan sistem “isolasi dasar” yang berfungsi untuk memisahkan bangunan dari fondasi dengan menggunakan pegas.yang artinya tidak akan terjadi guncangan pada struktur bangunan, kata Forum Ekonomi Dunia.

Sedangkan upaya dalam kesadaran komunitas dalam mitigasi bencana gempa bumi ini seperti,adanya Pendidikan dan pelatihan tentang gempa bumi dan apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat ketika terjadi gempa.Kampanye terkait informasi gempa seperti melalui media sosial dan jaringan komunikasi lain.Adanya pengembangan rencana darurat dengan membantu komunitas tentang prosedur evakuasi dan tempat perlindungan.

Melakukan simulasi evakuasi dengan komunitas untuk memastikan masyarakat melakukan evakuasi dengan aman.Memanfaatkan teknologi untuk memberi peringatan gempa.Adanya partisipasi aktif untuk implementasi program mitigasi bencana,Pengetahuan.Dengan menggabungkan beberapa upaya upaya tersebut dapat membangun kesadaran komunitas dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline