Sejarah Singkat & Keunikan bangunan yang Megah Masjid Agung Jami
Masjid Jami Malang merupakan masjid yang tertua yang berada di kota Malang, yang berlokasi di Jl. Merdeka Barat No. 03 Malang .
Masjid Jami' dibangun tahun 1875, Masjid ini termasuk 3 Masjid "beryoni" di Jawa Timur selain Masjid Ampel Surabaya dan Masjid Jami' Pasuruan. Masjid ini mempunyai tiang di bagian dalam sebanyak 20 buah, sebagai simbol 20 sifat wajib Allah SWT dan 4 tiang besar di depan sebagai simbol 4 sifat Nabi Muhammad SAW.
Masjid Agung Jami' Malang memiliki dua gaya arsitektur yaitu Jawa dan Arab terlihat dari desainnya. Gaya arsitektur Jawa terlihat dari bentuk atap masjid tua yang bertajag. Sebaliknya, gaya arsitektur Arab terlihat pada bentuk menara masjid dan konstruksi lengkung pada bidang-bidang yang terbuka (pintu dan jendela).
Tiang-tiang ini adalah tempat yang utama untuk memanjatkan do'a kepada Allah SWT. "Saat ini saya kecil, KH. Zaini Amin pernah bercerita tentang keutamaan tiang-tiang ini, karena saat dibangunnya para pendiri berpuasa dengan khusuk, sampai-sampai setelah sholat Jum'at para sesepuh Masjid berebut untuk bersandar di tiang-tiang ini sambil memanjatkan pujian kepada Allah SWT (KH. Kamilun, ketua Yayasan Masjid Jami').
Dulu dalam Masjid ini terdapat prasati yang berisi peresmian perluasan Masjid Jami' dimulai tanggal 15 Maret 1903 dan selesai 13 September 1903. Prasasti itu ditanda tangani langsung oleh Bupati Malang IV. Raden Bagoes Mohamad Sarib yang menjadi bupati Malang dengan gelar Raden Adipati Ario Soerio Adiningrat Ridder der Officer Oranje Nassau, menjabat tahun 1898 sampai 1934.
Perluasan II tahun 1950, yang III tahun 1980, ke IV tahun 1992 dan pada tahun 2002 atas anjuran arsitek Perancis yang mengamati langsung kondisi bangunan, Masjid ini diperkuat sekaligus diperindah sampai sekarang. Bentuk dan ornament Masjid tetap dipertahankan "Njawani" sampai sekarang, dimana dapat dilihat bentuk pintu, hiasan tombak dan ukiran-ukiran dari besi baja sejak pertama kali dibangun.
Aktivitas Masjid Jami
Kemudian setiap harinya ada acara terjadwal di masjid, seperti sholat berjamaah, majelis ta'lim, dan sebagainya. Selain itu, masjid yang terbuka untuk umum ini juga menjadi salah satu tempat beribadah yang digunakan oleh para pengunjung Alun-alun Malang, karena aksesnya yang cukup mudah untuk menuju masjid yang berada di barat alun-alun.
Dari segi keamanan, masjid ini cukup aman bagi pengunjung yang membawa sepeda motor, karena terdapat juru parkirnya yang siap untuk menjaga sepeda motor kita hingga kita kembali, dan hanya di kenakan biaya seperti layaknya parkir pada umumnya yaikni Rp. 2.000,00. Sehingga tak jarang Masjid Jami ini dijadikan contoh bagi masjid atau mushola lain di sekitar Kota Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H