Lihat ke Halaman Asli

Waktu Kok Dikejar?

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman modern ini, segala sesuatu sudah menggunakan mesin. Seperti di Indonesia ini, pasti hampir semua orang mempunyai mobil dan motor untuk menemani perjalanan mereka kemanapun, misalnya ke sekolah, kampus, kantor, teman, dan masih banyak lagi. Tapi terkadang mereka dalam menggunakan kendaraan bermotor itu ugal-ugalan dan seenaknya sendiri, seakan-akan jalan itu milik mereka.

Saat di pagi hari, itu merupakan jam sibuk setiap orang, banyak yang berangkat ke kantor, sekolah dan kampus. Dan hampir yang mengendara itu pasti saja mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Dalam benak mereka “saya sudah telat atau saya sedang terburu-buru”. Mengapa sih kita itu mesti mengejar waktu, toh waktu itu dikejar dan tidak dikejar akan tetap berjalan. Mungkin dengan cara berkendara ngebut-ngebutan itu kita bisa mengurangi kemungkinan telat. Tapi kalau sudah telat kan tetap saja telat.

Ketika sudah telat itu, pasti saja menyalahkan yang lain, seperti jalanan macet, menunggu bus yang lama, atau ban bocor disaat perjalanan. Kenapa sih kita itu mesti takut telat dalam hal duniawi, coba kalau kita telat dalam urusan beribadat, pasti saja kita tidak peduli.Seharusnya itu kita bisa mengimbangkan waktu antara hal duniawi dan beribadat. Beginilah moral di Indonesia saat ini, sudah menurun, sehingga menjadi terbalik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline