Lihat ke Halaman Asli

Viandya Nurunnisa Rismadani

Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga

Tingkat Efektivitas Pembelajaran Daring bagi Siswa Taman Kanak-kanak

Diperbarui: 27 Juni 2022   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Virus Covid-19 melanda seluruh dunia,dimulai pada akhir tahun 2019 di negara China dimana virus ini belum memiliki vaksin untuk menangkalnya.Virus ini terdeksi sangat cepat menyebar hanya dalam waktu beberapa bulan saja telah menyebar hingga seluruh dunia terkena imbas dari Virus Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. .Hal ini menyebabkan munculnya beberapa masalah diantaranya seperti gangguan kesehatan pada manusia seperti gangguan pada pernafasan,infeksi paru-paru hingga kematian ,berlakunya sekolah tatap muka atau offline diganti dengan pembelajaran via online atau yang biasa disebut daring,hingga tidak sedikit pariwisata mengalami gulung tikar akibat virus Covid-19

Banyak negara yang terkena Virus ini melakukan kebijakan untuk melakukan lockdown,Di Indonesia sendiri pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan semakin tingginya penyebaran Virus ini,kegiatan masyarakat mulai dari sekolah hingga kerja dilakukan di rumah.Beberapa pemerintah daerah di Indonesia melakukan tindakan berupa meliburkan sekolah selama 2 minggu terlebih dahulu dengan harapan agar virus ini cepat mereda dan tidak semakin menyebar luas akan tetapi virus ini tidak kunjung reda sehingga pembelajaran di Taman kanak kanak hingga perguruan tinggi dilakukan secara daring atau yang dikenal dengan online.

Sistem pembelajaran dilakukan melalui zoom,video call whatsapp hingga e-learning yang dimiliki masing masing sekolah akan tetapi pembelajaran daring ini dianggap oleh beberapa orang kurang efektif untuk siswa sekolah dikarenakan keterbatasan kepemilikan gadget atau laptop lalu Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet hingga selalu terdapat kendala pada sinyal dan menjadi kurangnya interaksi antar siswa sekolah yang mana hal ini merupakan salah satu kendala pembelajaran daring.

Pembelajaran Daring ini juga diterapkan kepada Siswa Taman Kanak-kanak yang mana anak anak umur 4-6 tahun ini membutuhkan ruang belajar yang menyenangkan bersama teman teman sebayanya tetapi adanya virus covid-19 ini membuat mereka melakukan pembelajaran daring.Hal ini menjadi masalah bagi beberapa orang tua murid yang bekerja karena anaknya menjadi kurang bimbingan di sekolah karena orang tua pun disibukkan dengan pekerjaan sehingga menurut para orang tua murid TK ini daring ini kurang efektif bagi anak anaknya,kendala yang lain juga meresahkan orang tua murid yaitu anak anak umur balita harus berhadapan dengan gadget untuk melakukan pembelajaran karena belum seharusnya anak balita diberi gadget karena masih dalam masa tumbuh kembang tidak hanya orang tua dan siswa saja yang kebingungan dengan adanya pembelajaran daring ini akan tetapi sekolah dan guru pun tidak memiliki kesiapan dalam perpindahan tata cara belajar yang semula dilaksanakan offline atau tatap muka menjadi daring.Orang Tua murid juga mengeluhkan apabila anak mereka menjadi kurang mendapatkan pembelajaran yang cukup dikarenakan ketika belajar di sekolah anak anak akan mendapat pembelajaran yang seru bersama teman temannya sedangkan ketika belajar di rumah tidak mendapatkan itu semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline