Lihat ke Halaman Asli

Vian djawa

Bajawa - Flores - NTT

Puisi | Kau Sang Maha

Diperbarui: 12 Juli 2019   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disana, si puan itu kesepian.
Kenapa tidak KAU kekalkan saja sepinya, lalu beri dia mati.
Di lain ruang, tuannya pun kaku kedinginan.
Kenapa tidak KAU sempurnakan saja dinginnya, biar beku segala janji.

Janji tuan kepada si puan yang tak kunjung jadi.
Dari gelap berubah benderang.
Yang mereka sesap hanya hening.
Gigil menggigil mengalir gemilang.

Mereka adalah sepasang, tapi KAU beri jarak.
Jarak tanpa aksara.
Mereka buta.
Meraba-raba tanpa tahu arah.

Kenapa tidak KAU beri titik yang bisa mereka raba, biar berhujung temu.
Atau barangkali mimpi sebagai tanda, lalu saling mengikat.
Berjuta-juta depa mata berjauhan.

Sukar hati jadi dekat berdekap-dekapan.
Tuan kembali berjanji.
Si puan menunggu lagi.

Menunggu sampai KAU yang bosan.
Sampai hilang jarak.
Sampai lenyap sekat.

Dasar KAU Sang Maha.

( VJ )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline